Share

Seseorang yang Menjadi Mutiara

Ketika membuka kedua mata, telah ada Carissa yang duduk di tepi ranjang sembari menatapku dengan senyuman lebar.

“Bangun juga, Adrian.”

Segera aku beranjak duduk.

“Aduh, lo sejak kapan di sini?” tanyaku seraya mengusap-usap wajah dan kedua mata yang mungkin diselimuti kotoran.

“Baru aja, kok. Saya suka melihat kamu saat tidur.”

Pagi-pagi, Carissa sudah membuatku tersipu malu.

Ya, ampun, wanita ini!

“Thanks, ya, atas selimut tadi malam. Kamu sangat perhatian dan peduli.”

“Ya, sama-sama. Gue cuma melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Lagian, lo bisa kedinginan kalau nggak pakai selimut.”

Dari yang terlihat, Carissa sepertinya sudah bersih dan wangi. Itu artinya, dia sudah mandi sebelum masuk ke kamarku.

“Sekarang, kamu harus mandi, ya. Saya akan mengajakmu ke acara resepsi pernikahan salah satu teman saya.”

Mataku terbelalak. “Ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status