Share

Belajar Menjadi Suami

Bahkan meski semalam telah terjadi suasana menegangkan di antara kami, Carissa tetap tersenyum dan bersikap seperti biasanya di pagi ini.

“Selamat pagi, Adrian.”

Dan seperti yang kuduga, dia telah wangi. Rambutnya terlihat setengah basah yang berarti bahwa dia baru saja selesai mandi.

Wangi parfumnya yang menguar di udara menjadi satu-satunya kesegaran yang membuat pagiku terkesan baik.

“Oh, pagi, Carissa.”

Segera aku bangkit dan merapikan tempat tidur.

“Pagi ini, masak bareng, yuk.”

Mulutku ternganga karena mendengar ajakan tersebut. Tak biasanya seorang perempuan mengajak laki-laki sepertiku untuk masak bersama.

Yah, lagi pula, aku tidak pandai memasak. Menggoreng telur saja bisa berserakan di mana-mana dan aku terlalu takut terkena percikan minyak dari penggorengan.

“Tidak mau?”

“Mau, kok. Siapa bilang nggak mau.”

“Habisnya, kamu tidak lan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status