Share

Menjadi yang Kedua

Aku kembali melanjutkan langkah menuju kamar Carissa. Meskipun Diana berusaha meraih tanganku, dengan lugas kutepis. Kini, aku berada di depan pintu kamar sang kekasih.

Kutahu bahwa dia sangat terluka hari ini, tetapi aku juga tidak bisa membiarkannya terpuruk dalam kesedihan.

“Carissa. Buka pintunya. Gue minta maaf. Gue salah.”

Tak ada jawaban, tentunya.

“Kalau lo emang sangat terluka, gue akan ninggalin kerjaan gue. Nggak peduli kalau itu harus bikin gue mendekam dipenjara.

Gue akan melakukan apa pun demi hubungan kita.”

“Adrian! Kenapa, sih, kamu sebegitu keras kepala?! Biarin dia sakit hati. Lagian, masih ada aku,” pungkas Diana yang berdiri di belakangku.

Dan aku pun tidak lagi bisa menahan emosi yang telah mencuat hingga ubun-ubun.

“Jangan semena-mena dengan hidup gue!” bentakku sambil menatap Diana penuh intimidasi.

Dia terhenyak dan matanya melotot seolah tak percay

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status