Share

Pengakuan

Lagi-lagi, aku pulang tengah malam. Kulihat di meja makan telah tersedia beberapa makanan yang mungkin sengaja Carissa siapkan untukku.

Aku tersenyum lebar menyadari perhatian Carissa yang begitu bermakna. Segera aku melangkah menuju kamar wanita ini.

Pintu kamarnya masih terbuka sedikit. Kuintip, dia sudah tidur pulas. Sebagian tubuhnya tak berselimut. Demikian aku masuk dan menaikkan selimut hingga leher Carissa.

Sambil duduk, kuelus keningnya dan sedikit merapikan rambutnya yang berantakan.

“Maaf, ya, Carissa. Gue selalu sibuk sampai-sampai nggak punya waktu buat lo.”

Tanganku terhenti tatkala wanita ini bergerak beberapa saat membenarkan posisi tidur. Dia masih dalam keadaan lelap.

“Lo sampai susah-susah bikin makan malam, tapi gue malah pulang jam segini. Kayaknya, lo bakalan selalu terluka kalau sama gue.”

Kuembuskan napas panjang. Ketika akan beranjak, tanganku digenggam erat oleh Carissa. Dia sudah bang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status