Share

Kenikmatan di Tengah Hujan

Jadi, memang tak ada lagi yang bisa kami bicarakan. Waktu seolah-olah membeku di tengah derasnya hujan. Yang terdengar hanya deru rintik air yang jatuh ke bumi. Sementara itu, sesekali Nindya kulihat menyeka air mata.

“Gue mau tidur,” kataku seraya beranjak pergi. Akan tetapi, segera tangan gadis itu menghalangiku.

“Ada apa lagi?”

“G-gue … boleh nginap di sini?”

Aku heran, mengapa dia terdengar tak seperti Nindya keji yang aku kenal? Bahkan saat kulihat wajahnya, ekspresi jahanam yang selalu benci untuk kulihat itu kini seolah sirna.

“Emangnya lo pikir bisa pulang saat hujan kayak gini?”

Tentu, Nindya sudah tahu jawabanku. Meskipun aku sangat membenci momen saat hanya berdua dengannya dan seketika kenangan yang pernah kami jalani merasuk ke ingatan menghantui, aku tak akan tega membiarkannya berjalan di bawah deras hujan.

“Temenin gue, Adrian.”

Aku demikian hany

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status