Setelah membawa Riana yang terluka ke sebuah klinik yang dimiliki dokter werewolf, Lunar bergegas pulang. Ia telah meninggalkan nomor ponsel untuk berjaga-jaga jika ada kebutuhan yang mendesak. Tak apalah tabungannya akan berkurang, yang penting ia bisa membantu sesama bangsanya.
Karena kondisi tubuh Riana yang lemah, Lunar tak bisa mengorek informasi lebih jauh. Ia hanya bisa menyimpulkan jika luka itu didapat dari perkelahian karena penyerangan dua kubu yang bergabung. Mungkin, Riana mengambil celah lengah mereka dan kabur hingga berakhir di tempat itu. ia berharap, semoga Riana bisa berkumpul kembali ke kawanannya setelah ini.
Jika mendengar kata kawanan, pastilah Riana memiliki pack, bukan berasal dari rogue. Para rogue tidak akan menyebut kawanan. Mereka lebh memilih menyebut kelompok mereka membenci pack. Untuk itu, mereka menghindari kata kawanan karena kawanan adalah kata yang sering pack gunakan. Entah paa maksudnya, yang jelas rogue sangat bangga akan s
yuks bagi gems kalian untuk cerita ini
Lunar bernapas lega saat ia mengetahui jika Riana telah baik-baik saja. Meski hanya sebuah klinik, dokter yang menanganinya memberikan pengobatan yang tepat dan cepat sesuai anatomi tubuh mereka yang berbeda dengan manusia. Menurut dokter itu, Riana hanya mendapat luka luar saja, bukan luka dalam atau terkena racun wolfsbane. Jadi, pengobatan mereka terbantu oleh kemampuan penyembuhan werewolf dalam diri Riana sendiri.Ketika Lunar mengunjungi Riana setelah jam sekolahnya berakhir, shewolf itu terlihat tengah terduduk dengan luka yang sudah terobati. Keadaannya yang seperti itu terlihat lebih baik ketimbang saat ia menemukannya di dalam lorong sempit. Lunar tersenyum, hatinya terasa menghangat secara tiba-tiba begitu melihatnya baik-baik saja.“Terima kasih sudah mau menolongku,” ujar Riana saat ia mendapati Lunar yang tengah berdiri di pintu ruang rawatnya.“Sama-sama. Boleh aku duduk?” Demi kesopanan, Lunar meminta izin untuk duduk di k
“Aku … aku tahu jika mungkin ini akan menyusahkanmu lebih banyak. Tapi aku menyetujui tawaranmu,” ujar Riana. Mungkin terkesan tidak tahu diri, tetapi hanya ini hal yang bisa ia pikirkan setelah semua yang terjadi. Ia tak bisa kembali ke pack seorang diri karena selain ia omega, kemampuan bertarungnya bukan apa-apa. Akan berbeda keadaannya jika ia menemukan rekan satu kawanannya.“Baiklah. Aku akan membantumu untuk kembali ke pack. Tapi mungkin, kita akan mengambil perjalanan cepat dan sedikit beristirahat karena aku tak bisa izin dari sekolah terlalu lama.”“Aku mengerti. Tidak apa-apa jika kau hanya mengantar tanpa banyak istirahat. Aku akan berusaha mengimbangimu nanti. Apakah tak apa? Bukankah nanti kau akan pulang dan melakukan perjalanan sendiri setelah mengantarku? Tak takutkah kau jika nanti ada yang berusaha menyerangmu? Bukankah situasi sekarang ini sedang gawat?”Lunar memahami tentang apa yang Riana khawatir
“Kau siap?” tanya Lunar. Kini mereka telah berada di perbatasan wilayah netral, dengan Riana yang tak membawa apa pun dan Lunar yang membawa ransel berisi perlengkapan dan bekal. Tak lupa, pedang yang mengambil nyawa Davian ia sampirkan di pinggang untuk jaga-jaga dan membela diri.Sebenarnya Riana menawarkan bantuan untuk membawa sebagian perlengkapan untuk mereka. Namun, Lunar menolak dengan alasan hal ini bisa ia bawa sendiri. Ia tak membawa banyak barang. Hanya satu ransel yang berisi dua pasang pakaian, beberapa roti, botol minum, dan korek api. Dalam pelatihan menjadi warrior dulu juga memberi keuntungan dalam pelatihan survival di hutan.Sebelum melakukan perjalanan ke pack Riana, Lunar telah memberitahu pihak guide yang dulu membantunya untuk meminta izin melakukan perjalanan. Sehingga perjalanannya tercatat dan jika ada apa-apa, ia bisa mendapat perlindungan dari kedutaan di wilayah netral. Perlakuan rogue yang semakin menjadi membuat pihak kedutaa
“Aku akan naik. Kuharap kita bisa melesat secepat mungkin karena aku hanya punya waktu dua hari untuk cuti.”Serigala Riana mengangguk. Ia menundukkan kepala bermaksud meminta Lunar untuk naik k punggungnya. Setelah Lunar naik, serigala itu melaju sesuai yang Lunar ucapkan padanya tanpa merasa terbebani dengan keberadaan Lunar.Dua hari adalah waktu yang Lunar punya karena perkiraannya, tak akan memakan waktu sampai satu hari perjalanan untuk mencapai wilayah pack. Setelah itu, ia akan mengambil jalan tercepat karena bertubuh manusia. Jika bersama Riana, ia tak akan mengambil jalan memutar karena keadaan dan status mereka. Riana bisa dituduh melakukan perjanjian dengan rogue dan terancam dikeluarkan dari pack-nya jika hal itu sampai terjadi. Rencana Lunar, setelah perjalanan tinggal seperempat jarak, mereka akan berpisah. Dan sesuai perkiraannya, seperempat jarak itu tak jauh dari makam Davian.Hal yang sudah tersusun rapid dan penuh perhitunga
21 “Kita berpisah di sini. Kau sudah tahu rute menuju pack, kan?” Riana mengangguk membalas perkataan Lunar. Kini mereka sudah ada di persimpangan jalan tempat kesepakatan mereka sebelum ini. Tentunya dengan wujud Riana yang masih berupa serigala karena harus melanjutkan perjalanannya yang belum bisa dibilang dekat. Lunar memang mempertahankan wujud manusianya karena tak ingin sisi lain dari Nathaline keluar dan mengamuk. Juga, ia tak berniat memberitahukan keadaannya pada Riana. Biarlah serigala omega itu menekan rasa penasarannya seorang diri. “Pergilah! Aku harus pergi ke suatu tempat dan mengambil rute lain.” Begitu kata itu terucap, Serigala Riana berangkat dengan membawa baju dan obat yang dimasukkan k etas dan ia gigit di moncongnya. Sementara Lunar, ia memandang serigala Riana yang pergi menjauh dengan tatapan sendu hingga sosok itu hilang dari jangkauan pandangannya. Selain ia tak memberitahukan statusnya, ia juga tak memberitahu tujuan ia sete
Pertempuran tak terhindarkan begitu salah satu dari mereka geram karena Lunar tak mau melepas senjata yang ia pegang. Dengan gesit, Lunar menghindari serangan demi serangan yang mereka layangkan untuknya. Dan yang tidak memegang senjata, mereka langsung berubah menjadi sosok serigala. Hal yang sanggup membuat Lunar bergidik membayangkan betapa sakitnya perubahan tulang yang mereka alami demi sebuah perubahan.Lunar tak tahu jika sering berubah, tubuh mereka akan terbiasa menahan rasa sakitnya. Bahkan, beberapa dari mereka bisa melupakan rasa sakit itu. Semua yang terjadi hanya butuh kata terbiasa saja. Lunar merasa ngeri karena ia belum terbiasa akan hal itu dan ia hanya merasakan dua kali perubahan selama masa hidupnya. Tentu saja hal itu sanggup memberi ingatan rasa sakit yang tak terkira.“Werewolf yang cacat, eh?” celetuk salah satu dari mereka yang tidak berubah dan membawa busur panah. Werewolf itu hanya mengamati dari kejauhan saja karena skill meman
“Hentikan!”Sebuah suara menginterupsi rogue yang kini tengah tertawa karena melihat Lunar yang telah jatuh duduk tak berdaya. Tenaganya melemah, tangan kiri yang tak terkena anak panah tak mampu untuk mencabut yang telah tertancap. Akan sangat berbahaya jika mencabut anak panah tanpa penanganan lebih lanjut karena mengakibatka pendarahan. Apa lagi ini mengenai saraf vital yang mengatur pergerakannya.“Ada apa ini?” Sosok itu mendekat dan membuat rogue itu menundukkan kepalanya untuk menghormati datangnya sosok itu. Sepertinya, yang baru datang adalah pemimpin mereka.“Kami menemukan penyusup, Bos.”Sosok berambut pendek itu mendekat dan mencoba mengetahui siapa penyusup yang anak buahnya maksud. Pasalnya, sangat jarang ada penyusup yang sendiri seperti itu. “Apa pembelaannya,” ujarnya.Baginya, setiap penyusup harus memiliki alasan kuat yang harus didengarkan terlebih dahulu, barulah mereka bisa meng
“Ayah, aku menemukan mate Davian.”Suara Konan menginterupsi pria yang tengah sibuk dengan beberapa buku tebal di meja. Pria yang jika dihitung dari usia manusia telah mencapai paruh baya itu masih terlihat seumuran dengan putrinya, Konan.“Di mana dia sekarang?” tanyanya. Tak seperti putrinya yang tergesa-gesa, pria itu berkata dengan tenang dan masih mempertahankan buku di tangannya untuk dibaca. Pembawaannya tenang dengan tubuh tegap dan tatapan mata tajam. Mungkin jika Davian tidak terlahir sebagai omega, ia pasti akan menjadi duplikat sempurna dari sang ayah.“Di rumah kayu. Aku menyuruh anak buahku untuk mengobati dan menjaganya. Dia sedang terluka jadi aku yakin jika ia tak akan ke mana-mana.”“Kau begitu yakin dengan asumsimu. Tidakkah kau ingat perkataan Davian yang mengatakan ia tak suka orang asing? Mungkin saja dia kini tengah menyusun rencana untuk kabur dari pengawasan anak buahmu, kan?”