“Hentikan!”
Sebuah suara menginterupsi rogue yang kini tengah tertawa karena melihat Lunar yang telah jatuh duduk tak berdaya. Tenaganya melemah, tangan kiri yang tak terkena anak panah tak mampu untuk mencabut yang telah tertancap. Akan sangat berbahaya jika mencabut anak panah tanpa penanganan lebih lanjut karena mengakibatka pendarahan. Apa lagi ini mengenai saraf vital yang mengatur pergerakannya.
“Ada apa ini?” Sosok itu mendekat dan membuat rogue itu menundukkan kepalanya untuk menghormati datangnya sosok itu. Sepertinya, yang baru datang adalah pemimpin mereka.
“Kami menemukan penyusup, Bos.”
Sosok berambut pendek itu mendekat dan mencoba mengetahui siapa penyusup yang anak buahnya maksud. Pasalnya, sangat jarang ada penyusup yang sendiri seperti itu. “Apa pembelaannya,” ujarnya.
Baginya, setiap penyusup harus memiliki alasan kuat yang harus didengarkan terlebih dahulu, barulah mereka bisa meng
jangan lupa bagi gems, ya
“Ayah, aku menemukan mate Davian.”Suara Konan menginterupsi pria yang tengah sibuk dengan beberapa buku tebal di meja. Pria yang jika dihitung dari usia manusia telah mencapai paruh baya itu masih terlihat seumuran dengan putrinya, Konan.“Di mana dia sekarang?” tanyanya. Tak seperti putrinya yang tergesa-gesa, pria itu berkata dengan tenang dan masih mempertahankan buku di tangannya untuk dibaca. Pembawaannya tenang dengan tubuh tegap dan tatapan mata tajam. Mungkin jika Davian tidak terlahir sebagai omega, ia pasti akan menjadi duplikat sempurna dari sang ayah.“Di rumah kayu. Aku menyuruh anak buahku untuk mengobati dan menjaganya. Dia sedang terluka jadi aku yakin jika ia tak akan ke mana-mana.”“Kau begitu yakin dengan asumsimu. Tidakkah kau ingat perkataan Davian yang mengatakan ia tak suka orang asing? Mungkin saja dia kini tengah menyusun rencana untuk kabur dari pengawasan anak buahmu, kan?”
Brak!“Ya Tuhan!” Erika kaget begitu melihat keadaan Lunar yang terlihat jauh dari kata baik. Tubuh terikat, wajah lebam, ada bekas darah yang mongering di pelipis, perban di lengan kanan, dan dua paha. Semua terlihat jelas karena Lunar hanya memakai kaos dan celana pendek. Beruntung dia werewolf, jadi tidak khawatir akan udara dingin yang menyerang tubuh.“Aku mohon, biarkan aku pergi. Aku hanya ingin hidup dengan damai di tempat baruku,” ujarnya. Air mata Lunar kembali mengalir dan mengakibatkan wajahnya memerah di beberapa bagian. Erika merasa trenyuh. Sedang Konan langsung menghilang entah ke mana.“Kenapa bisa seperti ini? Apa yang telah terjadi padamu?” tanya Erika. Ia tak bisa berdiam diri begitu melihat keadaan Lunar yang jauh dari kata baik. Apakah ada sesuatu hal yang tak ia ketahui dengan jelas di sini? Sial! Tidak seharusnya Konan langsung pergi begitu saja karena ia butuh penjelasan untuk semuanya.“T
26“Kau?!” pekik Konan. Ia geram karena pemimpin anak buahnya itu berlaku seenaknya pada mate Davian. Jika sudah begini, tak ada pilihan selain membawanya ke ruang hukuman. Ruangan pengap yang berada di sebelah markas utama atau rumah kayunya ini dan berisi banyak alat untuk menyiksa. Konan memang memiliki kelembutan, tetapi tidak jika ketentramannya diusik. Atau, keluarga dekatnya yang terusik.Begitu mendengar pembelaan Lunar, Konan geram. Sudah berniat mengambil barang yang bukan untuknya, orang itu berniat menjadikan Lunar koleksinya. Konan tak bodoh untuk sekadar mengartikan kata koleksinya. Koleksi yang dimaksud adalah wanita atau she-wolf yang akan menjadi penghangat ranjang mereka yang kesepian. Gila, kan? Untuk itu, tidak ada kata maaf untuk pemimpin anak buahnya itu. Konan merasa, ruang hukuman masih terlalu baik untuknya. Pantas saja Lunar memberontak hingga sebegitu hebat, ternyata dia mendapatkan pelecehan verbal seperti itu.Sebagai ses
27Begitu mendengar permintaan maaf dari anak buahnya, hati Konan luluh begitu saja. Ia melepaskan cekalan tangan pada leher Ronald dan membuat pemimpin anak buahnya itu duduk menunduk di lantai yang dingin. Sementara ia mengambil kursi untuk menginterogasi Ronald secara pribadi.“Tunggu di sini. Kau harus memiliki alasan yang pas jika kau masih ingin menjaadi anak buahku!” perintah Konan. Ronald mengangguk. Ancaman Konan selalu bukan menjadi hal yang bagus karena tidak berakhir main-main. Sebagai Rogue, ia memiliki kepatuhan yang kuat akan sosok yang telah merekrut dan menjadikannya sebagai bawahan itu. Konan adalah panutannya, dan pada she-wolf itu ia meletakkan kesetiaan. Sudah cukup ia hidup terlunta-lunta tanpa tempat berlindung yang pasti dan berbagai bahaya mengancam karena menjadi rogue yang tidak memiliki kawanan. Jangan sampai hal itu terulang kembali.Begitu Konan datang dengan sebuah kursi di tangannya, Ronald mendongak. Ia seiap dengan b
“Kau hanya perlu percaya padaku. Sisanya, biarkan aku yang mengurus.” Jika sudah begini, Ronald bisa apa? Ronald hanya bisa mengangguk dan menuruti apa yang Bosnya pinta tanpa membantah. Lagi pula, ia di sini hanya bawahan, bukan siapa-siapa yang keputusannya layak untuk dipertimbangkan. “Pergilah! Setelah ini kau akan menjadi anggota biasa saja. Aku mencabut jabatanmu dan menggantinya dengan yang lain. Untuk sementara, kau akan berada di bagian penyimpanan barang. Awasi barang dengan baik, jika tidak, aku tak tahu lagi harus memercayaimu dengan cara apa,” tambah Konan. Ronald menunduk lesu. Tapi menurutnya, hal ini lebih baik ketimbang ia yang harus dibuang dari kawanan dan menjadi rogue seorang diri di wilayah yang tak aman seperti sekarang ini. Pengalamannya mengajarkan untuk tidak lagi berurusan dengan alam liar. Sial! Ronald mengumpat pelan. Jika sejak awal dia tidak serakah dan menunggu Konan mengambil keputusan, mungkin tak akan jadi seperti ini. Dan u
"Maafkan aku,seharusnya aku menuruti permintaanmu dengan membawakan pedang itu,” ujar Konan begitu melihat Lunar tersadar dari pingsannya. Setelah mendengar penjelasan healer yang ia panggil, ia merasa begitu buruk. Healer pribadinya mengatakan jika Lunar butuh feromon Davian untuk memulihkan tenaga, dan feromon terkuat ada pada pedang Enma. Kamar Davian memang masih menyimpan feromonnya, tetapi tidak sekuat pedang Enma.“Tidak apa-apa, aku merasa tak sanggup untuk mengatakannya. Maafkan aku.”Begitu Lunar sadar, ia mendapati jika dirinya tengah terbaring di ranjang kamar Davian. Kamar yang lebih luas dari kamarnya di flat, dan memiliki cirikhas Davian yang sederhana. Hanya ada barang yang benar-benar dibutuhkan dan dengan warna klasik khas kayu segar. Sesuai dengan namanya, rumah kayu ini mengambil kayu sebagai bahan utama pembuatannya. Mungkin, jika ada konsleting sedikit atau api yang menjalari rumah ini, tak akan butuh waktu yang lama untuk mengha
“Apa yang akan kau lakukan setelah ini? Apakah kau bersedia menetap di sini saja? Lagi pula, bukakah statusmu sekarang rogue?” tanya Konan. Ia ingin membuat Konan menetap saja di kediamannya dan mejadi teman bicara saat ia kesepian. Setelah kehilangan Davian, ia merasa hampa. Tak ada lagi saudara yang bisa ia ajak berdebat dan bersenda gurau. Mungkin, jika Lunar berkenan tinggal, ia tak akan kesepian lagi.“Aku ingin pulang,” jawab Lunar. Erika sudah tak ada di kamar Davian karena ia pamit lebih dulu untuk menyambut kedatangan mate-nya.“Pulang ke mana? Dii luar sana banyak tempat berbahaya yang mengintai rogue seperti kita, Lun. Akan lebih baik jika kau menetap di sini saja.”“Aku sudah memiliki tempat tinggal di wilayah netral. Aku juga memiliki akses perlindungan mereka karena sebelumnya keanggotaanku sudah terdaftar.”Konan terkejut jika Lunar sudah berjalan sejauh itu untuk hidupnya. Selama
Esoknya, Konan menepati janjinya dengan mengantarkan Lunar ke wilayah netral. Kondisinya sudah membaik dengan luka yang sudah hilang dan tenaga yang pulih. Tak ada werewolf lain yang mengantar, hanya Lunar dan Konan saja yang akan pergi, dan mereka yakin jika berdua saja sudah cukup. Bahkan, saat ayah Konan menawarkan diri untuk ikut mengantar, ditolak mentah-mentah oleh dua she-wolf itu. jika sudah begitu, Devan bisa apa?Perbekalan Lunar tak banyak, hanya jubah yang ia kenakan saat pergi, pedang Enma, dan sedikit bekal karena perjalanan mereka tak akan lama. Begitu pun dengan Konan, dia hanya membawa sedikit bekal dan jubah yang hampir sama dengan Lunar. Perbekalan yang mereka bawa hanya sedikit karena jalan yang akan mereka lalui adalah jalan pintas yang lebih dekat, bukan jalan sebelumnya yang Lunar lewati karena jalan pintas ini berada di wilayah yang Konan kenal. Jadi, tak perlu lagi jalan memutar.“Hey, Lu. Kau tak ingin berubah ke bentuk wolf? Jika beruba