Jika menilik dari apa yang telah Karin sampaikan, pastilah keadaan Lunar bukan hal yang sepele dan bisa dihadapi dengan sekali kedipan mata. Cedrick tak melepaskannya dan cenderung mengikat tentu karena suatu hal. Apa lagi sampai memberikan darahnya begitu saja.
Bagi bangsa vampire, darah adalah kekuatan yang tak boleh diberikan ke sembarang makhluk. Manusia bisa menjadi seperti mereka, dan werewolf akan menjadi makhluk dengan kekuatan di atas rata-rata. Sangat jarang dari werewolf yang memiliki pasangan vampire. Ah, tidak! Bahkan dipastikan tidak ada. Setahu Karin, baru Cedrick lah yang berani mengambil keputusan berat seperti ini.
Akan tetapi, mengingat asal muasal Lunar, hal itu bisa saja terjadi. Lunar memiliki darah manusia dan aroma manis yang diturunkan dari ibunya. Tubuhnya bukan werewolf secara penuh, hingga bau yang biasanya vampire hindari tersamarkan dengan baik. Bagi kaum vampire, Lunar bisa menjadi harta karun, tetapi di satu sisi ia bisa menjadi senjata
Karin benar-benar melakukan apa yang telah ia ucapkan. Setelah pembicaraan mereka pagi itu, ia mengajak Lunar untuk membeli sedikit keperluan, seperti ranjang single dan sebuah lemari. Mereka akan berbagi kamar dan flat. Untuk urusan keperluan, Karin telah menyarankan untuk berhenti bekerja di cafe. Lalu untuk pertarungan dunia bawah, Lunar masih belum mengatakannya pada Karin. Ia berencana untuk mengatakan pada Karin di pertarungan selanjutnya dan menjadikannya pertarungan terakhir.“Tidak bisakah aku berbicara pada ibuku? Dengan melalui media sosial pun tak apa. Aku benar-benar ingin tahu seperti apa beliau,” lirih Lunar. Ia kini tengah berada di cafe yang dekat dengan toko furniture. Begitu mereka selesai belanja, toko akan mengantarkan barang mereka ke flat di jam yang disepakati.Karin menyesap secangkir americano dengan uap yang masih mengepul itu dengan senyuman tipis. Sudah ia duga jika Lunar pasti akan meminta untuk bertemu dengan bibinya. Namun, s
“Aku tidak bercanda, Sepupu! Kau pikir harus bagaimana nasibku? Akan mudah jika ayahku yang manusia, ibu bisa melahirhan lebih dari satu anak untuk jangka waktu lima puluh tahun. Jika yang manusia adalah wanita, maka setelah melahirkan ia akan mati. Hanya menjadi vampire lah satu-satunya cara agar ibuku tetap ada. Dengan menyerahkan dirinya pada keabadian, maka ibuku harus rela jika rahimnya rusak karena racun vampire dan tidak bisa memproduksi sel telur lagi,” jelas Karin.Lunar mungkin masih belum mengerti tentang logika ini. Vampire memang memiliki racun di dalam tubuhnya, dan hal itulah yang membuat keturunan mereka menjalani takdir yang rumit. Ia ingin sekali tahu lebih banyak hal. Namun, situasinya masih belum mendukung karena mereka masih berada di tempat umum. Tak apa, ia bisa lebih sabar untuk menunggu. Lagi pula, ia tinggal bersama vampire sekarang.Tak akan lagi yang membatasi geraknya karena kini ia menjadi pasangan dari salah satu keluarga vamp
Ah, Karin dengan segala mulut embernya memang patut untuk disekolahkan agar menjadi lebih baik. Belum cukup membuatnya malu karena pekikannya, ia sudah dibuat geram dengan ejekan pada ponselnya. Kheh! Karin yang sejak kecil hidup enak, tahu apa tentang hal ini?“Tidak! Akulah yang akan membelikannya sebagai hadiah untuk klaim kita.” Sebuah suara berat nan dalam membuat bulu kuduk Karin dan Lunar berdiri. Tanpa mereka sadari, Cedrick telah datang dan berdiri di belakang Lunar. Yang mereka berdua herankan, mengapa kedatangan Cedrick sama sekali tak terdeteksi?“Kau!” Lunar berdiri dan membalik badannya hingga menghadap Cedrick. Ia menatap nyalang wajah menyebalkan yang tanpa ia mau datang ke dalam mimpinya setelah klaim mereka. Jujur saja, Cedrick memiliki garis wajah tegas yang tak dimiliki Davian. Dengan rambut hitam cepak dan mata senada dengan itu. Tunggu! Bukankah malam itu bisa melihat mata Cedrick berwarna merah?“Aku merinduka
“Aku ... tak mau!” Lunar menolak bukan tanpa alasan. Ia sangat membenci ketenaran di mana pun ia berada. Mungkin jika yang Cedrick tawari atau menjadi pasangannya adalah Konan, shewolf itu akan dengan senang hati menerimanya.“Aku tidak butuh persetujuanmu untuk itu.”Ah, sial!Baru bertemu saja sudah menunjukkan sikap dominan yang tak terkendali seperti ini. Apakah ini memang sifat aslinya, atau vampire itu sengaja menekan Lunar agar untuk ke depannya, ia tak akan berbuat macam-macam?“Sial sekali aku bertemu dan memiliki pasangan macam dirimu, Tuan!”“Ah, aku akan lebih senang jika kau memanggilku dengan sebutan Honey, Sayang, atau Kekasih. Bukan Tuan seperti yang barusan kau ucapkan.”Lunar memalingkan muka dan menahan geram. Sudah berapa kali ia mengumpat dalam hati, tetapi tak mampu ia ucapkan secara gamblang. Jika boleh jujur, aura vampire yang ia rasakan dari Cedrick begitu kuat dan memb
Seperti terhipnotis, Lunar mau saja diajak Cedrick ke tempat yang belum pernah ia ketahui. Namun, sebelum itu dia dibelikan gawai keluaran terbaru seperti janjinya, dan memindah data yang ia punya adalah apa yang ia lakukan saat ini.“Lama sekali,” ujar Cedrick. Kini mereka ada di dalam mobil dan melaju di jalan yang diapit oleh pepohonan. Jalan asing untuk Lunar, tetapi tidak untuk Cedrick. Ia seperti sudah hapal jalan ini.“Biarkan aku berusaha untuk mengenal lebih jauh ponsel yang kau belikan ini. Terlalu susah, rumit, dan tidak sesimple punyaku.”“Kau mengatakan milikmu simple karena sudah memilikinya sejak lama dan terbiasa. Hanya butuh penyesuaian saja.”Lunar tak menjawab lagi. Ia masih sebal dengan perlakuan Cedrcik yang mengancam akan membakar gawai lamanya jika tak mau ia belikan. Sejak tadi, Lunar masih menunggu Karin yang berkata akan memberinya nomor ponsel sang ibu. Jika saja tak diancam, sudah pasti ia en
Lunar pernah mendengar bahwa Davian ditemukan dengan darah vampire di mulutnya dan tak sadarkan diri. Hanya saja ia tak menyangka jika ada jantung dari vampire lain yang menjadi korban dari mereka.“Bukankah vampire adalah makhluk abadi?” tanya Lunar dengan mencicit. Ia tak tahu lagi harus bagaimana. Satu per satu perkataan Cedrick menjadi hal baru yang terbuka dan menjadi teka-teki lain yang semakin membuat Lunar bingung.“Abadi, jika kau adalah vampire dengan kehidupan tenang dan makanan ada. Kau tak akan menua, sakit, atau melemah. Akan berbeda jika jantungmu tertusuk perak, dibakar, terlalu lama di bawah sinar matahari, atau jantungmu terlepas dari tubuh. Kau yang hanya anak tunggal tahu apa tentang kehilangan saudara?”Bagi Lunar, Cedrick benar tentang kehilangan saudara, karena sampai kapan pun dia tak akan merasakan bagaimana rasanya kehilangan orang yang telah tumbuh bersama sejak dimulainya kehidupan.“Maafkan aku, C
Cedrick membawanya menuju pedalaman hutan yang sebelumnya belum pernah Lunar datangi. Satu setengah jam di jalan raya tak lantas membuat Lunar hapal dengan baik jalan yang mereka lalui. Kini, mereka menyusuri jalan bebatuan yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Sulitnya medan membuat mereka tak bisa menggunakan kecepatan standar, dan untungnya mobil yang dibawa Cedrcik adalah tipe SUV.“Kita ini bukan manusia yang akan membutuhkan waktu lama untuk berjalan, Ced. Aku mungkin tak bisa berubah mnjadi serigala, tapi lariku juga tak bisa dikatakan lambat. Untuk apa kita membawa kendaraan jika medan yang di tempuh seperti ini?” keluh Lunar. Ia merasa buruk karena terombang-ambing jalanan bebatuan.“Diamlah dan nikmati saja!” perintah Cedrick. Ia berusaha berkonsentrasi agar tidak terperosok ke samping jalan akibat salah mengatur kemudi. Bukan karena takut mobilnya rusak, ia hanya memikirkan bagaimana Lunar jika mereka mengalami kecelakaan.&l
“Kita tidak bermalam di sini. Hanya beristirahat sejenak karena aku harus melakukan sesuatu dan kau bisa berinstirahat sembari menungguku. Baru setelah ini kita melanjutkan perjalanan,” lanjut Cedrick. Ia keluar tanpa menunggu jawaban dari Lunar dan pergi begitu saja.“Dasar! Kau vampire gila yang tak peka! Seharusnya kau perlakukan aku lebih manis setelah membuat tubuhku terasa remuk karena medannya,” keluh Lunar. Ia tak habis pikir pada kelakuan Cedrick yang pergi dengan seenaknya begitu. Kini, ia keluar dengan rasa jengkel karena di dalam bayangannya, Cedrick akan membukakan pintu dan menuntunnya serta memperlakukannya bak putri raja.Bukankah seharusnya yang dilakukan pasangan memang seperti itu?“Dalam mimpimu, She! Sudah kukatakan untuk tak berpikir macam-macam karena aku bisa membaca pikiranmu. Lagi pula, kau lupa jika aku vampire dan memiliki indera pendengar yang tajam?”Begitu dekat, hingga Lunar tak yakin jik