Share

Kucing-kucingan

"Hai, Sayang."

Rayna terkejut dengan kedatangan Zidan yang menurutnya secara tiba-tiba. Jika biasanya pria itu akan mengabari jika akan datang ke sini, kali ini tidak. Yang lebih mencengangkan lagi pria itu datang ketika masih pagi-pagi buta.

"Ha-hai," jawab Rayna kikuk. "Tumben datang ke sini nggak ngabarin aku dulu."

"Iya, sengaja. Mau kasih kamu kejutan. Dan kejutanku berhasil, kan? Buktinya kamu terkejut," sahut pria itu santai.

"Iya, ayo silakan masuk. Mau aku bikinin minum?" tawar wanita itu.

"Boleh deh."

"Tunggu di sini, aku mau ke dapur dulu."

Zidan menjawab dengan anggukan saja. Ketika Rayna berjalan ke arah dapur, tiba-tiba saja Zidan mengikutinya dari belakang dengan jalan mengendap-endap.

Wanita itu tersentak kaget ketika Zidan memeluknya dari belakang.

"Kangen banget," kata pria itu lirih. Namun yang Rayna tangkap, suara pria itu begitu sendu, seperti tengah menutupi kesedihan.

Lagi-lagi Rayna heran karena Zidan bertingkah tidak seperti biasa. Kali ini lebih agresif, dulu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Asa Benita
Aku jd Rafa jg ogah temenan sama Zidan yg bucin bodoh begitu atau sama Alden yg pengkhianat.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status