Share

Satu Kardus Obat Kuat

"Aku nggak bisa datang, Zidan. Maaf, aku benar-benar lagi sibuk," kata Rayna pelan seraya memegang ponsel yang ditaruh di dekat telinga.

"Apa kamu tega? Selama ini kamu menghilang bak ditelan bumi. Kali ini aja ya, aku pengin lihat kamu."

"Aku--"

"Oh ya Tuhan, aku mau nikah loh, Rayna. Katanya kamu masih anggap aku, walaupun cuma teman, tapi kenapa nggak mau datang ke acara pernikahanku," keluh pria itu dari ujung sana.

Rayna menggigit bibir bawahnya, dia bimbang harus datang atau tidak.

"Aku pikir-pikir dulu ya." Rayna mencoba bernegosiasi pada pria itu.

"Nggak bisa, hanya satu hari. Aku mohon kamu datang. Kalau kamu masih anggap aku teman, datanglah. Kalau kamu tidak datang, berarti selama ini kamu memang benar-benar tidak menganggapku."

Rayna mengerang frustrasi. "Ya Tuhan, Zidan. Itu pilihan yang begitu sulit, di sini aku lagi kerja loh, nggak nganggur." Lagi-lagi Rayna memberi alasan agar Zidan memahaminya.

"Ya udah, untuk hari pernikahanku, aku bayar gaji kamu itu."

"Zidan," pan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status