Share

Pembicaraan Serius

            Elisabeth pov.

            “Ini, makanlah yang banyak....” nenek Anna menaruh sepotong roti rawar yang sudah diolesi selai di piring Adrian. Pria itu menerimanya dengan senyum mengembang.

            “Nenek juga harus makan banyak nek.” Adrian menyuapkan irisan roti itu ke dalam mulutnya dan mengunyahnya dengan pelan. Setiap berada di meja makan bersama dengan neneknya, aku melihat sorot mata Adrian begitu bahagia. Mungkin karena ia bisa kembali menemani neneknya makan setelah lama berada dalam keadaan yang kurang baik.

            Nenek Anna terkekah. “Nenek rasa umur nenek akan sangat panjang sekarang.”

            “Kenapa nek?” selaku yang sejak tadi hanya memperhati

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status