Share

Hasrat Yang Tak Bisa Ku Tahan

Adrian POV.

“Apa yang kamu lakukan sampai baru pulang Adrian?” tanya nenek ketika aku menyapanya di meja kerjanya malam ini. Masih ada setumpuk dokumen yang berada di depannya, dan nenek juga terlihat belum ingin meninggalkan ruangan itu sekarang. Terlihat bagaimana Margareth tengah menuangkan teh hangat pada sebuah cangkir dan meletakkannya di samping dokumen-dokumen itu.

Aku mencium kening nenek. “Tadi Samantha mengajakku berjalan-jalan dulu nek.” Sahutku berbohong. Aku tidak mau mengatakan bahwa aku sempat masuk rumah sakit dan mendapatkan suntikan penenang.

Senyum nenek mengembang. “Apa kalian begitu dekat”? tanyanya kemudian. Aku tidak mengerti dengan ‘begitu-dekat’ yang dimaksud nenek, namun aku mengangguk. Menurutku kami dekat karena kami adalah teman. Itu juga yang Samantha katakana padaku tadi.

“Bukankah dia cantik?” tanya nenek lagi.

Aku mengerutkan keningku sebelum akhirnya kembali mengangguk samar. Ku lirik Margareth yang tersenyum

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status