Share

Lamaran

Adrian POV.

“Ini dimana?” aku melihat kilat mata Elisabeth yang begitu terpana memandang sebuah bangunan besar di depan kami.

Aku tersenyum. Ku tarik tuas handremku kemudian membuka pintu mobilku dengan begitu bersemangat. Setelah mengitari depan mobil, akhirnya aku sampai di sampingnya untuk membuka pintu.

“Apa kamu ingin berdoa Adrian?” gadis itu menyambut uluran tanganku untuk membantunya turun.

aku hanya mengedikan bahu, lalu mengaitkan jemariku dengan jemarinya. Berdua kami menaiki anak tangga tinggi yang menghubungkan dengan gereja besar di depan kami. Aku tahu ia terpesona, bukan denganku namun dengan gereja megah yang akan kami masuki ini. Tangga berundak-undak tinggi dengan pohon-pohon tanpa daun karena musim dingin menjadi penyambut kami hari ini. Angin sore yang bertiup lembut, memainkan rambut panjangnya yang indah.

Kulirik diam-diam wajahnya dari samping. Bibir yang sedikit terbuka membuatku gemas ingin melumatn

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status