Share

33. Sebuah Kabar

"Rum, kok Latasha belum datan? Udah jam 8, loh." Kata Pak Rega ketika memasuki pantry.

Rumi menoleh dengan wajah yang khawatir. Ia juga sudah beberapa kali menghubungi wanita itu tetapi belum ada jawaban.

"Aku nggak tau, tumben banget Latasha nggak ada kabar kalau emang dia nggak masuk."

"Apa dia sakit?"

Rumi hanya menggeleng, "Latasha wanita kuat, meriang aja dia tetap masuk."

"Kamu punya nomor kerabat Latasha?"

Rumi menghela napas lesuh, "Nggak punya, Pak."

"Tapi, Rumi jadi khawatir deh sama Latasha. Nggak biasanya dia kaya gini." Lanjut Rumi.

"Tunggu sampai siang, mungkin memang benar Latasha sedang sakit dan belum sempat kabarin kita. Orang pertama yang ia kabari pasti saya." Jelas Pak Rega.

Rumi hanya mengangguk saja, "Nanti setelah istirahat Rumi coba hubungi dia lagi."

Pak Rega mengangguk setuju, "Kamu bikinkan teh hangat untuk Pak Evan, seharusnya ia suruh Latasha. Tapi dia belum datang jadi kamu aja sana."

"Baik Pak."

Sesampainya di ambang pintu ruangan Evan, Rumi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status