Share

Bab 82

 Di dalam kamar masih dipenuhi isak tangis Clarisa. Lukas bahkan ikut menangis bersama Clarisa. Ingin sekali menghiburnya namun dirinya sama sekali tahu cara menghibur orang.

Lukas hanya mengusap lembut puncak kepala Clarisa seraya berkata. “Semuanya akan baik-baik saja. Tenanglah,” ucapnya.

Lukas berusaha menenangkannya dengan mengusap pelan serta lembut punggungnya seraya berkata. "Percayalah Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.”

Clarisa hanya membenamkan wajahnya pada dada bidang milik Lukas.

Setelah dirinya puas menangis kini dirinya dapat bersandar di tubuh Lukas.

Dia bertanya dengan lirih. “Apakah kondisinya baik-baik saja?” ucapnya.

Lukas menjawabnya. Suaranya begitu lembut kala bicara pada Clarisa. “Tentu saja dia baik. Dia bahkan memiliki seorang perawat pribadi,” ungkapnya.

Clarisa sedikit memaksakan senyumannya seraya berkata. “Syukurlah jika Conan baik. Aku harap dia bi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status