Lukas membiarkan Conan tidur di kamarnya sedikit lebih lama sebelum dia membawanya kembali pulang. Sedangkan Clarisa bersama dengan mertuanya Adrian Jiang.
“Lukas, datanglah padaku sebentar,” pinta sang Kakek.
Lukas mengikuti Kakeknya menuju ruang kerja Ayahnya.
“Duduklah,” serunya.
Segera Lukas duduk di hadapannya. Wajahnya sudah menunjukkan raut yang sedikit tidak baik.
“Bagaimana keadaan Putra sulungmu?” tanyanya.
“Untuk saat ini tidak apa-apa, hanya saja...” Lukas tidak meneruskan kata-katanya.
“Ada apa? Mengapa kau murung seperti itu?” Kakek bertanya dengan sedikit cemas.
“Aku sedikit khawatir pengobatannya tidak sesuai dengan harapan kami,” Lukas dengan murungnya dia berkata.
Kakek segera berpindah menuju samping Lukas, ditepuk lembut bahunya seraya berkata. “Jangan putus asa, sebelum kalian memulainya.”
“Entah itu hasil yang bagus ataupun buruk sekalipun, kalian harus mencobanya terlebih dahulu.”<
Hari ini Lukas membawa Clarisa menuju pinggiran kota Jincheng.“Kita akan pergi ke mana?” Clarisa bertanya dengan sedikit bingung.“Kita akan pergi ke tempat Ayahmu,” ucapnya.Clarisa menundukkan kepalanya, dia menghela napas beratnya.“Walaupun dia tidak merestui kita, setidaknya kita sudah memberi tahunnya tentang pesta pernikahan kita,” ujarnya seraya memegang erat tangan Clarisa.Clarisa hanya mengulas senyum tipisnya pada Lukas. “Aku tahu, walaupun dia begitu, tetapi dia tetap Ayahku.”Mobil pun melaju pesat meninggalkan pusat kota Jincheng.Di penjara kini Yunita telah bisa di jenguk, satu minggu lagi dia akan menjalani sidang atas pembunuhan sesama tahanan.Yunita tengah duduk di balik kaca. Mariam Song menatap putrinya. Dia benar-benar terluka, rasanya dia ingin membuat orang yang telah memasukkan putrinya ke penjara itu juga merasakan kepahitan.“
Di Akhir pekan Lukas tidak bekerja, dia berada di rumah.Clarisa masih tertidur di ranjangnya, sedangkan Lukas sedang memeriksa keadaan Conan bersama dengan Athes selagi Christian sedang mandi.“Ayah, hari ini kondisi ku cukup stabil. Tidak apa-apa jika aku ikut dengan kalian,” dia berkata dengan mengulas sebuah senyuman yang sangat lembut.“Ayah tahu.”“Athes tolong kau bantu Conan mengganti pakaiannya. Karena akan pergi sebentar lagi,” pinta Lukas pada Athes.“Baik tuan,” jawab Athes.Lukas bergegas keluar, kembali ke kamarnya. Di sana Clarisa masih meringkuk, terlihat seperti seorang kangguru yang tertidur.Perlahan Lukas menghampiri Clarisa, di usapnya lembut pipi mulusnya, sesekali dia berbisik. “Istriku, bangunlah.”“Ini sudah terlalu siang, bukankah kita akan pergi menuju pamanmu?” Bisiknya.Clarisa membuka matanya perlahan,
Chandra Lee memandang Clarisa, dalam benaknya terngiang kedua putra kami, “Jadi anak-anak ini adalah putramu Clarisa?” Chandra terperangah kala mendapati kenyataan bahwa keponakannya ini telah memiliki dua putra yang sudah tumbuh besar. Sudah sepuluh tahun yang lalu Chandra tidak pernah melihat Clarisa lagi, dia bahkan tidak menyangka jika dirinya akan di pertemukan kembali dengannya. Hampir saja dirinya terkena serangan jantung, saat mendengar kata-kata yang di lontarkan oleh mereka. Begitu pula dengan Yuri, dan juga Ryan. Mereka benar-benar tidak menyangka. Conan yang menyadari kecanggungan itu pun mencoba mencairkan suasananya. "Kakek, apakah kami bisa duduk?" "Aku sudah terlalu lama berdiri, kakiku sangat lelah," pintanya. Suaranya terdengar dingin namun sangat menggemaskan. “Ah iya, ayo duduk.” Chandra mempersilahkan mereka untuk duduk, selagi Yuri menyiapkan minuman sebelum makan siang, sedangkan Ryan mencoba bermain catur dengan
Di dalam kamarnya Gerald sedang menatap foto mendiang istrinya. Dia teringat akan senyuman yang senantiasa membayanginya.Drrrttt... drrrttt... ponsel Gerald bergetar, terlihat sebuah pesan masuk. “Aku sangat merindukanmu, apakah kita bisa bertemu?” isi pesannya.“Tentu aku akan menjemputmu,” balas Gerald.Gerald tersenyum saat dirinya telah mendapat pesan dari Joana. Terkadang dia merasakan kembali getaran-getaran cinta yang selama ini tak pernah lagi dia rasakan.Namun setelah bersama Joana, segalanya berubah, dia merasa kini hidupnya lebih berwarna, hari-harinya menjadi begitu hangat atas kehadiran Joana.Gerald bersiap keluar rumah, sebelum itu dia menatap kembali foto mendiang istrinya. “Mungkin kini seharusnya aku tidak lagi berduka atas kepergianmu.”“Ku harap kau bisa beristirahat dengan tenang, jangan khawatir lagi padaku.”“Jagalah putri kita dengan baik, sampai saa
Keesokan Harinya Lukas, menemani Clarisa untuk memilih gaun pengantinnya. Tetapi setelah berkeliling seharian mereka tidak mendapatkan gaun yang diinginkan oleh Clarisa. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke mansion. Setelah makan malam tanpa di temani oleh Lukas, Clarisa berbaring di sofa ruang tamu sambil melihat tabletnya. Sedangkan kedua putranya bersama dengan Athes di lantai atas. Toko gaun pengantin besar atau kecil di kota Jincheng sudah didatangi semua, tetap tidak ada gaun pengantin yang membuatnya puas. Mereka yang disebut desainer terkenal, juga hampir sama hanya berbeda sedikit, hanya terlihat lebih mewah dengan balutan mutiara saja. Perusahaan penyelenggara pernikahan demi memenuhi permintaannya, mengumpulkan gambar desain gaun pengantin dari seluruh penjuru negeri, harga yang dikeluarkan pun sangat fantastis. Setelah semua gambar desain itu difoto, dikirimkan ke email Clarisa. Clarisa berbaring di atas sofa,
“Soal harga aku tidak masalah, lagi pula suamiku mengizinkannya.” Clarisa berkata dengan sedikit menggoda. “Berhubung pernikahanku akan menjadi pernikahan akbar.”“Di sana banyak orang terkenal dan media.”“Jika aku mengenakan gaun pengantin dari studio kalian, juga termasuk melakukan sebuah promosi.”“Tentu saja studio kalian ini akan di kenal lebih banyak orang,” Clarisa terus menerus membujuk untuk mendapatkan gaun tersebut.Sang gadis yang selesai mendengar perkataan Clarisa, tetap menggelengkan kepalanya. “Aku tidak yakin, bos kami sama sekali tidak peduli dengan uang.”“Orang yang sekali lihat tidak disukainya, uang sebanyak apa pun dia tidak akan mau mengambilnya.”“Bila orang yang sekali lihat dia merasa suka dan cocok, tidak ambil untung langsung kasih gratis.”“Meskipun aku tidak tahu detailnya memiliki makna apa?&rdqu
Hari Minggu di bulan Maret merupakan musim semi, adalah hari yang begitu cerah, sebuah pesta pernikahan menggegerkan seluruh Kota Jincheng, orang-orang berkuasa dan juga berpengaruh berdatangan menghadiri pesta pernikahannya.Seratus buah mobil Porsche 911 GT3 RS warna Hijau mengelilingi kota, yang memimpin di depannya adalah mobil Rolls Royce Phantom warna Putih.Setelah melewati jalanan kota pusat, akhirnya mobil berhenti di depan hotel Bintang tujuh yang berada di bawah anak perusahaan Jiang Group.Pendamping pengantin turun terlebih dahulu, berbaris di kedua sisi karpet merah hotel, terlihat begitu megah dan juga menakjubkan.Di tengah alunan musik yang mengiringi kedatangan sang pemeran utamanya, pintu mobil Rolls Royce Phantom terbuka, pengantin pria menggandeng pengantin wanita turun dari mobil. Diikuti dengan dua pangeran tampan di belakangnya.Lukas mengenakan Pakaian serba putih, terlihat begitu tampan dan sempurna bagaikan pangeran yang
Di kamar pengantin Lukas dan Clarisa ada di lantai 5 di mana kamar suits president Suits president merupakan kamar yang paling besar, kurang lebih memiliki luas 156 meter persegi, dalam kamar ini didesain memiliki banyak ruangan di dalamnya. Ada ruang serba guna dan ruang kerja di bagian depannya, di bagian dalam ada kamar tidur dan kamar mandi yang dilengkapi dengan jacuzzi yang cukup besar. Mempelai pria yang mabuk berat dibawa masuk ke dalam kamar pengantin oleh Marvel dan juga Gerald, mereka langsung melemparkannya ke atas ranjang yang besar. “Kakak ipar, ku serahkan dia padamu ya, kami pulang dulu,” Setelah Marvel menyerahkan Lukas mereka langsung berbalik dan pergi dengan cepat. Malam pertama adalah yang paling berharga, mereka mana berani tinggal lama dan mengganggu malam mereka. Setelah semua orang pergi, kamar pengantin seketika menjadi begitu tenang. Clarisa mengambil handuk basah yang hangat, kembali ke sisi r