Share

Bab 136

Dua hari telah berlalu, sejak kematian Yunita. Akhirnya harinya telah tiba di mana jasadnya akan di kremasi.

Marco yang sedari dua hari yang lalu terus menunggui di rumah duka pun perlahan bangkit, dia berjalan mengikuti Mariam yang tengah membawa foto besar Yunita.

Mereka berdua menyaksikan peti mati itu masuk dalam mesin pembakaran, perlahan tapi pasti tubuh Yunita masuk dalam lautan api yang membara, hingga tak terlihat lagi.

Kesedihan yang amat dalam serta penyesalan yang besar terlukis dengan jelas di wajah marco, sorot mata yang kosong menambah kesan prihatin, air matanya seakan telah mengering, walau dia menangis tersedu-sedu namun air matanya tak tampak lagi. Mariam membawa abunya pulang.

Proses kremasi pun telah berakhir, Marco pulang dengan keadaan kacau, wajahnya menjadi kosong, sorot matanya seakan padam. Dia yang berjalan memasuki rumah pun mendapat kesan yang tidak mengenakan.  

“Marco,” terdengar seseorang tengah ber

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status