Share

Bab. 208

Kini keduanya duduk di hadapan Raven yang menatap keduanya dengan tatapan yang tidak percaya, Raven melipat kedua tangannya di dada. Ia menatap Lukas mau pun Clarisa secara bergantian. Clarisa sangat malu karena hal ini jadi dia tidak sanggup memandang wajah ayah mertuanya itu.

“Mengapa selalu mengganggu?” Lukas berkata dengan ketus pada Raven.

“Bukan begitu,” Raven menimpalinya.

“Jika tidak mengganggu lalu apa?” Nada suaranya terdengar tinggi. Clarisa juga baru pertama kali melihat Lukas semarah itu pada ayahnya sendiri. Clarisa menggenggam tangan Lukas saat ia berusaha meluapkan amarahnya  pada Raven. Ia tersenyum dengan lembut pada Lukas mengisyaratkan untuk berhenti berdebat karena nya.

Lukas mencoba mengatur napasnya berusaha untuk tenang, ia menatap Clarisa lembut lalu menarik tangannya hingga Clarisa ikut berdiri bersamanya. Lukas memalingkan pandangannya pada Raven yang masih terheran-heran karena sikap yang ditunjukkan oleh Lukas hari in

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status