Setelah mendapat kabar bahwa Elaine Chu berselingkuh bersama pria lain. Lukas Jiang langsung menemui Elaine, dan seluruh keluarga Chu. Lukas yang tadinya masih menghormati keluarga Chu kini semakin jijik terhadap mereka terutama pada Elaine Chu.
Lukas Jiang tidak menampar, ataupun memaki Elaine Chu atas kelakuannya. Namun Lukas memberikan perjanjian cerai kepada Elaine Chu, di hadapan semua keluarga Chu.
Lukas dengan dingin memberi perintah pada Jay, “Jay berikan dokumennya kepada wanita itu, dan cepatlah untuk menandatanganinya.”
"Baik, silakan nyonya, maaf silakan nona Elaine Chu.” Jay memberikan dokumen perceraian itu kepada Elaine Chu. dengan tangan gemetar Elaine Chu menerimanya.
Elaine Chu membaca semua isi dalam dokumennya, dan dia langsung tersungkur karna dalam perjanjiannya, Elaine Chu tidak akan mendapatkan uang sepeser pun karna Elaine Chu lah yang berkhianat kepada Lukas Jiang.
Lukas tidak memberi toleransi apa pun kepada keluarga Chu. Dengan berat hati Elaine Chu pun menandatangani perjanjian perceraian itu tanpa daya, di bawah ancaman Lukas Jiang.
jika Elaine Chu tidak mau menandatangani nya, Lukas Jiang akan menghancurkan bisnis keluarga Chu tanpa tersisa. Seluruh keluarga Chu pun takut kepada Lukas Jiang, mereka pun menekan Elaine agar cepat memandangi dokumennya, setelah Elaine Chu menandatangani nya dia bertanya pada Lukas Jiang dengan lirih dia berkata,
"Apakah aku tidak bisa memperbaiki kesalahanku kali ini Lukas?"
Dengan dingin Lukas Jiang berkata "Tidak ada yang perlu kau perbaiki lagi, pernikahan kita sudah hancur beberapa tahun lalu Elaine."
Elaine Chu terus menangis, seraya berkata, "Ini tidak adil bagiku Lukas! aku sudah mengabdikan hidupku beberapa tahun untuk bersamamu tapi apa yang aku dapatkan? aku dicampakkan olehmu!”
Lukas dengan dingin dia berkata, "Aku rasa sudah tidak ada yang perlu aku katakan lagi padamu! jangan pernah kau menemuiku lagi, atau mendatangi aku ke perusahaan lagi kau dengar!”
"JAY..." Lukas sedikit berteriak.
Jay dengan sigap menjawab, "Baik, presdir.”
"Nona Elaine Chu, sebaiknya Anda secepatnya mengemas barang-barang Anda, dirumah presdir. Tinggalkan rumah, dan pindahlah ke kediaman keluarga Chu kembali!” Seru Jay.
"APA?" Elaine Chu merasa hidupnya telah hancur karena kebodohannya sendiri.
Lukas beranjak pergi meninggalkan kediaman keluarga Chu, dia meninggalkan Elaine Chu tanpa menoleh padanya. Ya Lukas Jiang tidak pernah menerima sedikit pun kesalahan.
Dengan dingin Lukas menatap keluar kaca jendela mobil, tiba-tiba dia teringat ini, dan itu saat pertama mencoba mencintai Elaine, dia hanya bisa tersenyum getir.
Lukas Jiang kembali teringat dengan anak yang berpapasan dengannya tadi siang, dan dia masih penasaran pada anak itu dia tersenyum simpul.
Jay merasa ada yang aneh tadi dia merasakan aura yang sangat mencekam, dan sekarang Bos nya itu menunjukkan sedikit senyuman, namun dia pun tidak berani mengatakan apa pun kepada bos nya itu! Jay terlalu takut pada Bos nya itu.
Kring... kring... kring...
Telepon Lukas Jiang berdering membuyarkan lamunannya, Lukas hanya melirik tanpa menjawabnya, dan memasukkan kembali telepon genggamnya ke dalam saku jasnya.
Mobil pun melaju menuju kawasan Elit di Jincheng, setelah sampai Lukas turun, dan masuk ke dalam Mansion. Dia sedikit termenung,
“apakah rumah ini akan dipenuhi anak kecil?”
“apakah dia akan merasa bahagia?”
Lukas pun berlalu menuju kamarnya yang besar, desainer kamar yang menunjukkan kepribadian pemiliknya, terlihat elegan meskipun tidak banyak barang didalam-Nya. Namun terlihat mewah.
Lukas beranjak menuju kamar mandi setelah selesai mandi, dia menuju ruang kerja, ya walaupun sudah larut malam. Lukas Jiang akan tetap bekerja meski ada dirumah, dia adalah rajanya bisnis dan dia pun adalah seorang yang gila kerja.
Conan bertanya, “Christian apa kau sudah membangunkan ibu?” Christian menjawab, “Ya, aku sudah membangunkannya!” “Conan hari ini karna ibu pergi bekerja bagaimana kalau kita pergi? Conan berkata, “Ya, nanti kita pikirkan!” “Pagi...” ucap Clarisa. “Pagi ibu, apakah tidurmu nyenyak?” Christian bertanya. “Hmmm...ibu tidak bisa tidur karna hari ini hari pertama ibu kembali bekerja.” Ungkap Clarisa. “Semoga harimu baik ibu.” “Semoga kau mendapat rekan kerja yang baik!” ucap Christian. “ayo cepat habiskan sarapanmu ibu. Oh ya Ibu, aku dan Conan akan pergi jalan-jalan apakah boleh?” Christian kembali bertanya. "Kalian akan pergi ke mana?" "Kami akan pergi ke tempat bermain ibu!” Jawab Christian. “Hmmmpppttt...hati-hati saat berjalan-jalan, jangan berbuat hal yang tidak-tidak mengerti!” "Mengerti Bu!” dengan lantang Christian berkata. Clarisa Shen pergi menuju t
Nyonya Jiang terkejut saat melihat Conan, karna Conan sangat mirip dengan Putranya Lukas Jiang, fitur wajah yang sangat tegas, dan anggun itu ya, itu milik Lukas Jiang. Nyonya Jiang bergumam. “apakah anak ini adalah anak Lukas Jiang yang tidak aku ketahui?” Nyonya Jiang bertanya pada Conan. "Nak, siapa namamu? Conan hanya melirik nya dan berkata dengan acuh. “Conan Shen" "Conan Shen. Ibumu namanya siapa?” Conan kembali meliriknya dan menatapnya bingung, dia menjawab. "Clarisa Shen" "Clarisa Shen. Lalu ayahmu siapa?” Nyonya Jiang kembali bertanya. Tatapan Conan Langsung meredup, seraya berkata. "kami tidak memilikinya!" Nyonya Jiang merasa sedikit bersalah. "Conan apakah kau sudah selesai? “ayo kita pulang!" Seru Christian. "Ya." Conan menjawab. Christian kembali bertanya. "Conan ini, mereka siapa?" "Entahlah aku pun tidak mengenal mereka!” Ungkap Conan.
Seiring berjalannya waktu Clarisa Shen sudah beradaptasi dengan lingkungan tempat kerja. Dia mendapatkan teman dan juga mendapatkan promosi karna kinerja nya bagus. Semua yang didapatkan adalah hasil kerja kerasnya, namun di tempat kerja, di mana pun tetap ada yang suka dan tidak suka kepadanya, mereka memujinya di depannya, dan memakinya dibelakang-Nya. Itu sudah biasa terjadi kepada Clarisa Shen, karna Clarisa Shen Selain penampilannya yang menarik dia pun sangat cantik, dan juga seorang pekerja keras. Bahkan manajer pemasaran dan Manajer desainer, sangat menyukai Clarisa Shen karena kinerja nya yang detail dan bagus. Sehingga membuat karyawan wanita yang lain iri terhadap kesuksesan Clarisa Shen. Saat Clarisa Shen pulang dia tidak melihat kedua putranya dirumah, dia pun menelepon Christian. Dia berkata. “Nak kenapa kalian belum kembali?” "Aah, aku lupa memberitahumu ibu, bahwa aku dan Conan sedang bekerja lembur hari ini.” “M
Saat terbangun Clarisa Shen merasa sakit kepala, karna mabuk dimalam sebelumnya, saat dia melihat jam, dia melompat karena terkejut, dia ada pertemuan, dan dia terlambat bangun. “Ah, gawat, aku terlambat!” “Kenapa alarmnya tidak bersuara!” “Ah, sial!” Ungkap Clarisa seraya beranjak ke kamar mandi. Clarisa dengan terburu-buru bersiap berangkat kerja tanpa menyadari rumahnya yang berantakan. Dia pun pergi meninggalkan rumah dengan tergesa-gesa. Saat Conan dan Christian kembali ke rumah. Mereka terkejut bukan main, bagaimana bisa rumahnya jadi seperti kapal pecah? Conan berkata. “Sebaiknya kita membereskan rumah terlebih dahulu!” Christian menjawab. “Baiklah, lagi pula aku tidak nyaman melihatnya berantakan!” Saat Conan masuk, dan akan membantu Christian membersihkan kamar ibunya, dia melihat pemandangan yang menyayat hati kecilnya, dia berpikir jika ibunya pasti tertekan ataupun dia kembali mengingat ma
Hari demi hari berlalu, di pikiran Lukas Jiang masih terlintas wajah Conan Shen, wajah anak yang tidak dikenalnya itu namun mampu menarik dirinya untuk mencari tahu siapa anak kecil itu. Disisi lain Clarisa Shen mulai terbiasa dengan pekerjaannya, kedua putranya juga sangat mendukungnya, mereka tidak pernah sekalipun merepotkan Clarisa Shen, bahkan kedua putranya yang selalu menyemangati Clarisa Shen agar tidak menyerah dengan pekerjaannya. Dia sangat bersyukur memiliki putra seperti mereka berdua. "Ibu..." Christian memanggilnya. "Hhmmppp..." jawab Clarisa. "Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Christian Clarisa Shen tersenyum seraya berkata. "Begitu beruntungnya ibu memiliki kalian berdua!” Conan hanya menyunggingkan sedikit senyuman. Seperti biasanya Christian dengan semangat dan ceria memeluk ibunya dengan erat dan membisikan sesuatu ke telinga Clarisa Shen, dengan lembut dia berbisik. "Kami sangat mencintaimu,
“Presdir...” Jay memanggil namanya, dan membuyarkan lamunannya, namun saat Lukas Jiang tersadar Jay mendapatkan tatapan yang menakutkan dari Lukas Jiang. Be-gi-ni presdir klien sudah menunggu Anda untuk membahas proyek, Lukas Jiang tidak mengatakan apa-apa saat beranjak pergi meninggalkan Jay. Saat melangsungkan meeting dengan klien pun pikirannya hanya tertuju pada bocah itu. Setelah selesai pun Lukas Jiang tidak mendengarkan Jay yang sedang membacakan Schedule untuknya. Brrruuggghhhhh... Tiba-tiba saja ada anak yang menabrak Lukas Jiang. "Maaf, maafkan aku tuan. Apakah Anda tidak apa-apa?" Christian berbicara dengan sopan Saat Lukas Jiang mencoba untuk membantu anak itu bangkit dia begitu kagetnya melihat wajah anak itu, dan dalam hati nya dia bersyukur bisa bertemu dengan anak yang selalu ada di pikirannya belakangan ini. Lukas Jiang tersadar seraya berkata. "Ya, aku baik-baik saja, bagaimana dengan
Christian bertanya. “Paman bukankah kau akan mengajak kami melihat-lihat laptop?” “Bisakah sekarang kita pergi?” Christian bertanya dengan nada sedikit memohon. Entah kenapa Lukas Jiang menyukainya dia terlihat menyunggingkan sedikit senyuman di wajahnya. Conan sedikit heran dari mana Christian mendapatkan orang seperti itu? seraya mengikuti mereka berdua di terus memikirkannya. "Conan ayo cepat..." Christian yang memanggilnya penuh dengan semangat. Conan tersadar dari lamunannya, seraya menganggukkan kepalanya tanpa sedikit pun berbicara. Sesampainya di toko besar yang menjual berbagai macam laptop dan komputer, Conan dan Christian sedang melihat-lihat laptop mana yang kira-kira cocok untuk mereka soal harga tidak masalah. Tiba-tiba hal yang tidak di duga datang, ada seorang anak yang lebih muda dari Conan menabrak Christian dengan sengaja. Sehingga menimbulkan keributan, dia menangis berlari menghampiri ibu nya mengatakan bahwa
Lukas Jiang marah atmosfer di dalam toko itu berubah semakin mencekam kala Lukas menghampiri. Memeriksa apa yang sebenarnya terjadi dan bertanya pada Christian seraya memeriksa luka di wajah mereka yang membengkak, Lukas Jiang merasakan sakit di dalam hatinya, seakan teriris-iris melihat keadaan mereka berdua yang terluka seakan dia merasakan ikatan batin yang kuat dengan anak-anak itu. Melihat Lukas Jiang datang bibinya langsung menyapanya mengatakan hal-hal baik tentang Xiao Le yang digertak Conan dan Christian. "Lukas, adik sepupumu ini di gertak oleh anak-anak ini. Apakah kau tidak mau membantunya?” “Xiao Le adalah anak baik, dia tidak mungkin memulai pertengkaran tanpa alasan,” ucap bibinya. Namun Lukas tidak menanggapi. Dia hanya menatapnya sinis dan dingin, saat bibi Lukas itu menyadari nya semuanya sudah terlambat. Dia berpikir bisa selamat dari masalah ini namun kenyataannya tidak sama sekali. namun dia tidak kehabisan ak