Share

Dia Juga Suamiku
Dia Juga Suamiku
Penulis: Jiber

Keinginan yang Tidak Masuk Akal

"Tidak! Aku tidak bisa melakukannya, sayang!" tolak Dimas dengan istrinya bernama, Sarah.

"Tapi, Mas, aku sudah tidak tahan dengan cibiran keluarga, Mas. Setiap hari aku selalu mendengar sindiran, mendapat makian, aku sudah tidak kuat, Mas, aku tidak bisa menguatkan hatiku lagi, serta memaksa hatiku untuk selalu bersabar. Aku sangat lemah dengan masalah ini, aku sudah tidak kuat," tangis Sarah dalam pelukan Dimas suaminya.

Hubungan pernikahan mereka kini sudah berjalan selama 10 Tahun, namun buah dari pernikahan mereka belum memberikan hasil, sehingga membuat Sarah harus berhati besar untuk selalu mendapatkan cibiran dari keluarga Dimas.

Setiap hari, Sarah selalu menangisi takdirnya, terlahir sebagai wanita yang tidak bisa memberikan keturunan, merupakan cobaan yang sangat besar yang harus ia lalui.

Sarah merupakan wanita yang sangat cantik, memiliki suami yang tampan, mapan, serta sangat mencintai dan menyayanginya, namun itu semua tidak memberikan kebahagiaan untuknya. Kali ini, ia sudah sangat berharap akan sosok seorang anak kecil, yang bisa hadir di tengah keluarga kecilnya.

Bukan salah Dimas suaminya, melainkan rahimnya yang tidak kuat untuk mengandung, sehingga selalu membuat ia keguguran setiap kali mengandung.

Lalu, suatu ketika, Sarah, pun, menghayalkan untuk mencari seorang perempuan yang bersedia menyewakan rahimnya, untuk menyimpan benih dari suaminya, Dimas. Saat Sarah menyampaikan keinginannya, membuat Dimas terkejut dan tidak percaya, atas permintaan yang Sarah inginkan.

"Tapi, kita tidak harus melakukan itu sayang, kita masih bisa cari jalan lain. Mas sudah sangat bahagia bisa hidup dengan kamu, walau tanpa anak sekalipun, kamu tidak bisa memaksa kehendak Tuhan, bagaimanapun, Tuhan yang sudah mengatur ini semua," ucap Dimas, sambil mengelus rambut Sarah.

Mendengar jawaban Dimas, membuat Sarah kecewa, ini pertama kali Dimas menolak permintaannya. Ia pun langsung berlari menuju kamar dan mengunci dirinya di sana.

Dimas tahu, Sarah tidak becanda atas keinginannya, namun bagaimana bisa ia harus menanamkan benih di rahim wanita lain, sementara ia hanya mencintai Sarah seorang.

Dimas pun langsung menyusul Sarah ke kamar, dan memohon untuk Sarah membukakan pintu.

"Sarah, sayang, buka pintunya," pinta Dimas, namun Sarah sama sekali tidak memperdulikannya. Ia justru semakin menangis, sehingga sangat jelas di dengar oleh Dimas.

Terus terang, Dimas sangat tidak kuasa menyaksikan itu, ia selalu berharap untuk memberikan kebahagiaan untuk wanitanya itu, dan kini ia sudah memberikan luka, dan membuat wanita yang sangat ia cintai harus menangis.

Tidak ada pilihan, Dimas pun terpaksa menyetujui keinginan Sarah, semata-mata hanya membuat Sarah bahagia.

"Sayang, demi kamu, apa pun akan Mas lakukan, Mas akan setuju memenuhi keinginan kamu," ucap Dimas dari balik pintu, mendengar itu langsung melukis senyum di bibir Sarah, tanpa memperhatikan langkah, ia pun langsung berlari membuka pintu dan menjatuhkan tubuhnya di pelukan suami tampannya itu.

"Terimakasih, Mas. Aku melakukan ini demi kebahagiaan keluarga kita, serta memberikan kebahagiaan untuk keluarga, Mas, jua," ucap Sarah penuh haru, Dimas sangat mengerti apa maksud dari istri cantiknya itu, walaupun ia tidak yakin, apa rencana gila istrinya itu akan berhasil, namun demi melihat senyum dari Sarah, ia akan selalu bersedia melakukan apa pun itu.

Seminggu setelah itu, Sarah pun akhirnya mulai mencari seorang perempuan yang akan bersedia menjadi istri siri suaminya, dengan syarat, wanita itu akan bersedia bercerai, setelah berhasil melahirkan seorang anak.

Sarah tau, apa yang ia lakukan terdengar kejam, namun, ia melakukannya tidak percuma, ia akan membayar mahal atas pengorbanan yang nantinya akan dilakukan oleh wanita yang bersedia menjadi istri siri Dimas.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status