Share

3. Mantan Lucknut

Hari ini Yasmine ada jadwal pemotretan, dia menjadi brand ambassador salah satu produk shampo yang akan ditampilkan di televisi. Sebenarnya dia sudah berkali-kali menjadi brand ambassador berbagai macam produk, mulai dari kecantikan, kesehatan dan makanan. Tetapi rasanya baru kali ini dia merasa sangat bersemangat, tentu saja dia bersemangat. Karena hari ini dia tak hanya berpose sendiri melainkan juga dengan salah satu aktor tampan yang juga menjadi brand ambassador di iklan shampo ini, namanya Rendy Harahap. Rendy adalah salah satu aktor blasteran Indo-Australia yang sangat tampan sekali, dia juga merupakan aktor favorit Yasmine, ah Yasmine sudah tidak sabar ingin bertemu dengan aktor idolanya itu. 

Meskipun Yasmine sudah menjadi model papan atas, tetapi dia tidak ingin beradu akting. Cukup dia membintangi beberapa iklan di televisi saja, jika untuk bermain peran dia belum siap. Padahal ada beberapa sutradara yang menawarinya bermain film bersama dengan aktor terkenal lainnya, tetapi dia menolak secara halus. Ada alasan tersendiri yang membuat Yasmine tidak ingin beradu akting, alasan yang selama ini dia tutupi dari semua orang. Hanya Aira, Farhan dan keluarganya lah yang tahu alasannya itu. Selebihnya dia memilih menutup rapat mulutnya ketika beberapa wartawan mulai mempertanyakan alasan apa yang membuatnya menolak tawaran yang begitu menggiurkan itu. 

Wajah Yasmine yang cantik dan postur tubuh yang tinggi semampai tentu saja menjadi daya tarik tersendiri sehingga dia bisa menjadi model papan atas, tawaran demi tawaran banyak Yasmine terima. Dia yang hanya hidup sendiri di negara ini membuatnya harus bekerja keras demi memenuhi kebutuhan hidupnya, beruntung Allah memberikannya jalan seperti ini. Keluarga? Yasmine memiliki itu, tetapi mungkin dulu karena sekarang orang-orang itu tak lagi menganggapnya. Yasmine sudah masa bodoh dengan hal itu, dia tidak terlalu memikirkan hal itu lagi. Toh untuk apa? Mereka saja belum tentu memikirkannya kan? Setidaknya di negara ini ada orang yang menganggapnya benar-benar keluarga, yaitu Aira. 

Hanya wanita itu yang menganggapnya keluarga, dan dia sangat bersyukur bisa mengenal Aira. Pun juga Farhan, ah mengingat pria itu membuat Yasmine terdiam sejenak. Di mana ya sekarang sahabatnya itu berada? Setelah Ayah Aira meninggal, dia sama sekali tak mengetahui keberadaan pria itu. Asal tahu saja, dulu Yasmine pernah memiliki rasa pada Farhan. Tetapi dia langsung menepis rasa itu begitu tahu kalau Farhan menyukai Aira, dia pikir kedua sahabatnya itu akan bersama. Namun dia salah begitu kembali bertemu dengan Aira dan wanita itu mengatakan kalau sudah menikah, tetapi suaminya bukanlah Farhan. 

"Kamu mau ke mana?" Yasmine tersentak dari lamunannya ketika mendengar suara Abidzar. 

"Gue mau pergi, ada pemotretan hari ini. Oh gue belum kasih tau lo ya kalau gue kerja sebagai model? Nah udah gue kasih tahu kan?" Bukannya mendengarkan perkataan Yasmine, Abidzar malah meneliti pakaian yang dikenakan Yasmine. 

"Apa penjahit bajunya kekurangan bahan ya waktu menjahit baju?" gumam Abidzar yang masih dapat didengar oleh Yasmine. 

"Maksud lo?" tanya Yasmine dengan kening berkerut. 

"Itu penjahitnya menjual baju yang belum jadi ya?" Yasmine terbelalak mendengar perkataan polos laki-laki di hadapannya. 

"Sembarangan lo kalau ngomong! Ini baju udah jadi tahu!" sungut Yasmine kesal. 

"Lagian nih ya, lo enggak tahu kan harga baju ini berapa? Ini tuh puluhan juta tahu!" Abidzar langsung mengelus dadanya begitu mendengar harga baju yang kata dia kekurangan bahan itu ternyata hampir bisa membeli selemari penuh baju dengan harga biasa.  

"Kamu beneran mau pakai itu keluar rumah?" tanya Abidzar tak yakin, Yasmine hanya memutar bola matanya malas. 

"Udah deh, enggak usah tanya-tanya terus. Bikin gue emosi tau? Lo tahu enggak kalau gue ini hampir terlambat? Daripada lo urusin gue lebih baik lo urusin sekolah lo itu, sekolah yang bener ya dek!" Yasmine menepuk sekilas kepala Abidzar kemudian keluar dari apartemennya. 

For your information, mereka sudah tinggal di apartemen Yasmine. Awalnya Abi Nazar melarang keras putranya ikut tinggal dengan Yasmine, tetapi Yasmine mengancam akan menceraikan Abidzar jika saja pria paruh baya itu melarangnya untuk pulang. Abi Nazar yang sangat membenci bila Abidzar menjadi duda di usia mudanya pun akhirnya mengalah, dibantu dengan Umi Syifa yang membujuk pria paruh baya itu. 

"Lama banget sih Yas!? Lumutan tau enggak gue nungguin lo!" Ucapan bernada ketus itu menyapa Yasmine begitu wanita itu memasuki mobilnya, dia Rika–asisten Yasmine yang sudah cukup lama bekerja dengannya. Mereka saling mengenal saat Yasmine baru tiba di Indonesia, Yasmine yang membutuhkan seorang asisten pun akhirnya meminta Rika menjadi asistennya. Kebetulan juga wanita berusia tiga puluh tahun itu membutuhkan pekerjaan, akhirnya sampai sekarang mereka tetap bekerja dan bahkan seperti keluarga satu sama lain. 

"Sabar kali Mbak, gue tuh sekarang enggak sendiri lagi. Tapi ada orang yang harus gue urusin dulu," ucap Yasmine. Rika memang sudah mengetahui kalau Yasmine sudah menikah dengan Abidzar, wanita itu sempat marah karena Yasmine tak memberitahu. Tetapi begitu tahu alasannya dia langsung bungkam, memang beberapa hari waktu itu dia pulang kampung karena Ibunya sakit sehingga Rika sama sekali tak tahu kejadian yang Yasmine alami.

"Biasanya juga lo suka bangun kesiangan, kalau enggak gue bangunin selalu telat. Ngeles aja lo!" cibir Rika membuat Yasmine menyengir. 

"Eh jadi enggak Mbak ini jalannya? Keburu fotografernya nungguin," ucap Yasmine mengalihkan pembicaraan ketika Rika yang akan terus mengomelinya. 

Akhirnya Rika menjalankan mobilnya menuju tempat pemotretan berada, Yasmine pikir hanya ada beberapa model yang melakukan sesi pemotretan. Namun ternyata dia salah ketika dia baru saja turun dari mobil, netranya langsung bersitatap dengan pria yang umurnya lebih muda darinya yang merupakan mantan kekasihnya. Orang yang paling Yasmine hindari ada di sini, rasanya Yasmine ingin pergi jauh-jauh dari sini. 

"Ngapain lo ke sini?" tanya Yasmine sinis.

Pria bernama lengkap Putra Nugroho itu tersenyum manis melihat wanita yang masih dia cintai ada di sini. 

"Hei Sayang, aku dari tadi nungguin kamu loh. Aku juga ada pemotretan di sini, kamu senang kan aku ada di sini?" Yasmine langsung menghindar ketika Putra akan merangkul bahunya, enak saja pria itu mau menyentuhnya. 

"Enggak usah deket-deket, kita enggak ada hubungan lagi. Punya otak tuh dipake untuk ingat, kita udah putus beberapa minggu lalu. Ngerti!?" ketus Yasmine, wanita itu akan beranjak namun Putra mencekal lengannya. 

"Ih lepas! Apaan sih pegang-pegang?" sentak Yasmine sambil mengusap lengannya yang tadi dipegang Putra. 

"Yas, kok lo masih di sini? Lo udah ditunggu sama fotografernya." Seorang wanita cantik menghampiri Yasmine yang sedang bersama Putra. 

"Iya ini gue mau masuk, tapi Adik lo ini nahan gue." Setelah mengatakan hal itu Yasmine langsung meninggalkan dua orang itu. 

"Dasar mantan lucknut!" umpat Yasmine kesal kemudian memasuki tempat berganti pakaian. 

Sedangkan di tempat lain dua kakak beradik sedang bersitegang, sang kakak yang ingin agar adiknya menjauhi wanita dewasa yang menjadi temannya sedang sang adik yang masih keukeh ingin mendapatkan wanita pujaannya. 

"Dek lo tahu kan kalau Yasmine enggak benar-benar cinta sama lo? Sadar dong Dek, masih banyak cewek di luar sana yang suka sama lo. Kakak minta lo fokus aja kuliahnya, enggak usah lagi mikirin ataupun ngejar-ngejar Yasmine. Apalagi harus mengikuti jejaknya yang jadi model demi bisa deket sama dia, Kakak enggak suka lo begini." Putra berdecak mendengar perkataan kakaknya.

"Gue enggak akan pernah berhenti sebelum Yasmine mau balik sama gue Kak, enggak akan pernah!" Setelah mengatakan hal itu Putra pergi meninggalkan kakaknya yang menghela napas melihat kekeraskepalaan adiknya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status