Share

22. Hati yang Terusik

"A-aku ...." 

Tok ... tok ... tok ....

Yasmine tak dapat melanjutkan kata-katanya ketika terdengar suara ketukan pintu. Wanita itu langsung bangkit, ia berjalan menuju pintu. Ternyata yang mengetuk pintu adalah Umi Syifa, wanita paruh baya itu tersenyum menatap Yasmine yang nampaknya canggung. 

"Silakan masuk, Umi." Yasmine mempersilakan Umi Syifa masuk, tetapi wanita paruh baya itu malah menahan lengan Yasmine. 

"Enggak, Umi cuma mau panggil kalian aja. Makan siang udah Umi siapin, sekalian kamu panggil Dzar ya? Kalau gitu, Umi keluar dulu." Sebelum pergi, Umi Syifa menepuk bahu Yasmine sekilas. 

Yasmine kembali memasuki kamar, di sana masih ada Abidzar yang masih duduk di tepi ranjang. Suasana canggung itu kembali dirasakan, padahal beberapa hari yang lalu keadaan sudah lebih baik. Rupanya kecanggungan itu terjadi karena Yasmine sendiri yang tiba-tiba m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status