Perangkap itu sudah Putra persiapkan jauh-jauh hari, tinggal memanggil si mangsa agar bisa menemuinya kemudian 'hap' tertangkap! Hanya tinggal satu hal lagi yang harus ia lakukan. Yaitu meminta Yasmine menemuinya, ia sudah mempersiapkan semuanya. Yasmine harus mau menemuinya agar rencananya bisa berjalan dengan lancar. Rencana apa? Tentu saja rencana agar ia bisa mendapatkan Yasmine kembali. Sang pujaan hati yang sudah susah payah ia dapatkan, tetapi lepas begitu saja. Masa bodo antara cinta dan obsesi yang ia alami, yang terpenting ia harus segera menjadikan Yasmine miliknya lagi. Tidak ada yang boleh merebut Yasmine dari Putra Nugroho! Yasmine hanya milik Putra seorang, bukannya milik si bocah ingusan itu.
Laki-laki itu meraih ponselnya yang di dalamnya sudah ada kartu SIM yang baru ia beli, ia akan menghubungi Yasmine dengan nomor baru. Ia tidak akan memberitahu identitas aslinya, ia hanya akan menghubungi Yasmine saja dengan identitas yang tidak perlu
Yasmine mengerjapkan kedua matanya dengan perlahan, wanita itu memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit. Seakan tengah ada berton-ton batu yang menimpa kepalanya. Dengan perlahan ia terduduk, matanya memandang sekeliling. Yasmine tak mendapati keberadaan Putra di sini, tetapi ia melihat kalau ada sebuah amplop yang ada di nakas samping tempat tidur hotel ini. Dengan cepat Yasmine membuka amplop itu, matanya membelalak ketika melihat apa yang ada di dalam amplop itu. Seketika Yasmine langsung melihat pakaiannya, pakaiannya sedikit terbuka di bagian bahunya. Yasmine kembali menatap apa yang ada di dalam amplop itu. Ada sebuah foto yang Yasmine sendiri jijik melihatnya dan juga ada sebuah surat.Kalau kamu enggak mau balikan sama aku, aku bisa aja sebarin foto ini ke media. Aku sama sekali enggak peduli kalau karier kita akan hancur. Mari kita hancur bersama-sama, Sayang. Pilihanmu hanya ada satu yaitu meninggalkan bocah ingusan itu kemudian kembali padak
Laki-laki yang beberapa waktu lalu telah memberi jebakan pada sang mantan kekasihnya itu tersenyum senang sambil melihat foto di tangannya. Ia yakin sekali kalau Yasmine pasti akan kembali padanya, mengingat kalau ancamannya itu jelas saja akan sangat mengganggu Yasmine. Beruntung juga ia tadi memberi sebuah noda merah di sprei putih yang Yasmine tiduri, Putra yakin sekali kalau Yasmine tak akan pikir panjang pasti langsung memintanya kembali. Putra sangat mengenal Yasmine, wanita galak yang sayangnya sangat ia cintai itu tak pernah tersentuh oleh seorang pria. Dan Putra yakin, Abidzar yang polos tentu tidak akan mengerti apa-apa mengenai hal itu. Putra yakin kalau dua orang yang terikat hubungan pernikahan itu sama sekali belum melakukan ibadah wajib itu. Hal itu sangat mudah ia tebak.Kembali ia melihat ke arah fotonya bersama Yasmine yang tengah berbaring di dalam selimut yang sama. Jika dilihat, mereka seperti habis melakukan sesuatu. Sesuatu yang tent
Pipi Yasmine merona malu ketika ia kembali mengingat kejadian kemarin, di mana ia dan Abidzar sudah menyatu. Menyatu dalam artian yang sesungguhnya, Yasmine tak menyangka kalau Abidzar bisa memperlakukannya sedemikian lembut. Kemarin sore itu adalah sesuatu yang baru pertama kali keduanya rasakan, ya pertama kali. Karena setelah Abidzar menembus tirai suci itu, kini Yasmine baru menyadari kalau ia telah ditipu oleh Putra. Meskipun begitu, Yasmine tak pernah menyesal memberikan mahkota berharganya pada Abidzar. Abidzar berhak karena laki-laki itu adalah suami Yasmine dan Yasmine pun sama sekali tak terpaksa melakukan itu. Mereka melakukannya dengan perasaan yang sama-sama rela dan memang berniat menyempurnakan pernikahan mereka. Pernikahan yang diawali dengan kesalahan, tak pernah terbayang kalau akan seindah ini.Yasmine tak sadar kalau Abidzar telah terbangun dari tidurnya, laki-laki itu menatap Yasmine yang tengah melamun sambil tersenyum sendiri. Abidza
Kali ini, ada yang berbeda dari diri Yasmine, lebih tepatnya penampilan Yasmine. Jika dulu wanita itu selalu memakai pakaian yang kata Abidzar penjahitnya kekurangan bahan, kali ini Yasmine memakai pakaian yang lebih tertutup. Tak hanya itu saja, rambutnya ia biasanya ia urai kini tertutup dengan sebuah kain. Yup, sebuah hijab berwarna moccha. Abidzar yang pertama kali melihat penampilan istrinya yang berbeda pun begitu terpana dengan aura kecantikan yang semakin terpancar dari diri sang istri. Istrinya semakin cantik berkali-kali lipat saat menutup rambutnya. Yasmine memang bertekad kalau ia akan memulai berhijrah. Bismillah, aku hijrah! batin Yasmine dalam hati.Yasmine begini, bukan karena Abidzar atau apapun melainkan karena dirinya sendiri. Abidzar hanya membantu membuka mata hati Yasmine kalau ingin berubah menuju kebaikan itu tak menunggu nanti-nanti. Masih teringat dengan jelas di pikiran Yasmine apa yang suaminya itu katakan sehingga kini dirinya
PRAAKKK ....Sebuah suara keras karena ada sesuatu yang dibanting terdengar memenuhi sebuah ruangan, tepatnya itu berada di kamar Putra. Putra tak dapat menahan emosinya ketika mendapat sebuah pesan dari Yasmine, di mana wanita itu sama sekali tak mempedulikan ancamannya. Ia biarkan layar ponselnya retak dan hancur saking kuatnya ia membanting. Emosinya jelas tak bisa ditahan lagi, usahanya mendapatkan Yasmine ternyata sia-sia. Tahu begitu mengapa tidak sekalian ia melakukan hal yang lebih keji dari itu agar Yasmine tak lagi menolaknya? Sial! Benar-benar sial, dia yang terlalu bodoh dan terlalu percaya diri kalau Yasmine pasti akan kembali padanya. Namun, bagaimana bisa Yasmine tak panik? Atau jangan-jangan ...."Enggak! Enggak mungkin! Lo hanya milik gue Yasmine!" teriak Putra begitu frustasi sambil membanting semua barang yang ada di kamarnya."Putra, lo kenapa?" Prita-kakak Putra yang mendengar teriakan se
Semenjak wajahnya dan Putra selalu muncul di layar televisi ataupun majalah, Yasmine sama sekali tidak berani keluar dari apartemen. Rika pun menyarankan agar Yasmine tak keluar dulu karena suasana sedang memanas, manager Yasmine itu berusaha mencari bukti kebenaran kalau Yasmine sama sekali tak bersalah. Jelas saja Rika tahu itu, Yasmine adalah wanita baik-baik yang pastinya tidak akan mungkin bisa melakukan hal sehina itu. Ini pasti ulah Putra, tetapi Rika sama sekali tidak bisa menghubungi Putra karena laki-laki itu seakan hilang ditelan bumi. Baik keluarga Putra pun bungkam mengenai isu perselingkuhan Yasmine dan Putra, mereka menutup mulut rapat-rapat dan selalu mengabaikan pertanyaan wartawan yang haus akan info.Sudah hampir dua bulan Yasmine menghilang dari peradaban dunia permodelan, beruntung sekali ia masih memiliki sisa tabungan yang cukup untuk menghidupinya. Sedangkan Abidzar sendiri, ia masih bisa keluar dari apartemen ketika tidak ada warta
Kekesalan dan kemarahan Putra sudah mencapai ubun-ubun, ia begitu marah sekaligus kesal karena setelah ia menyebarkan fotonya bersama Yasmine ke media sosial. Ia berpikir Yasmine akan memohon-mohon dan kembali padanya, nyatanya wanita itu sama sekali tak menghubunginya dan bahkan tak ada kabar lagi bagai ditelan bumi. Kini ia harus lari dari kejaran para media yang memintanya mengkonfirmasi apa yang telah ia posting itu, Putra jelas saja akan dengan terang-terangan mengatakan kalau ia mencintai Yasmine. Sayangnya, kedua orangtuanya yang mengetahui rencana itu meminta agar Putra bersembunyi dan tidak muncul dulu di depan publik. Keluarga Putra tidak mau menanggung malu atas apa yang telah dilakukan oleh putranya itu.Kini Putra tengah bersembunyi di suatu tempat yang tidak akan orang lain tahu, bersama kedua temannya yang juga terlibat dalam rencananya itu. Tak lupa, ada tiga orang yang turut membantu rencananya itu, siapa lagi kalau bukan keluarga Yasmine.
Untuk pertama kalinya setelah masalah yang dilalui oleh Yasmine, Abidzar dan Yasmine baru berani menginjakkan kakinya kembali menuju rumah Abi Nazar dan Umi Syifa. Mereka akan bersilahturahmi sekaligus memberitahu kalau semua masalah yang mereka alami kini sudah terselesaikan, bahkan orang-orang yang terlibat pun sudah mendapatkan hukuman yang setimpal. Mereka berharap, terutama Yasmine. Semoga saja Abi Nazar berkenan menerimanya sebagai seorang menantu, sungguh Yasmine sama sekali tidak ingin berpisah dari Abidzar. Hatinya sudah tertambat pada laki-laki yang usianya jauh lebih muda darinya yang merupakan suaminya sendiri, semoga saja Allah bisa menggerakkan hati Abi Nazar agar bisa menerima pernikahan mereka.Mengenai Umi Syifa, wanita paruh baya itu sama sekali tak marah pada Yasmine. Justru Umi Syifa adalah orang yang paling pertama mendukung Abidzar dan Yasmine, Umi Syifa juga sudah mengetahui kabar kehamilan Yasmine. Dan Umi Syifa senang mendengar itu