Share

Toleransi

Setelah Hardian pergi dari ruangan itu, Prisla mulai membaca dan membolak-balik beberapa brosur yang sedang dipegangnya. Namun tidak satupun yang menarik minat Prisla, karena dia lebih tertarik untuk mengembangkan hobi dan bakatnya, serta keinginan terbesarnya memiliki sebuah butik sendiri.

“Aku harus bagaimana ya, apa tanggapan mas Hardian nanti jika aku mengutarakan keinginan ku yang sebenarnya.” Prisla memainkan jemarinya sambil memikirkan cara untuk menjelaskan pada Hardian nanti.

Cekklek....., Pintu ruangan meeting dadakan terbuka lebar, membuat semua ketakutan tidak ada yang berani mengangkat kepala mereka, kecuali Rey.

Hardian mpduduk dikursi utama yang terdapat ditengah-tengah ruangan, menghadap tepat kearah enam karyawan yang terlihat putus asa.

Hardian memberikan kode dengan bahasa tubuhnya pada Rey, untuk memutar Rekaman cvt yang terjadi di lobby barusan.

R

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status