“Bagaimana Milka, apa kamu sudah siap dengan rencana kita siang nanti?” tanya Farrel menghubungi Milka untuk memastikan kesungguhan wanita itu untuk memisahkan Hardian dari istrinya Prisla.
“Sudah, tapi aku penasaran kenapa kamu mengubah rencana kita semula, yang hanya melakukan perlawanan pada Hardian dengan menghancurkan bisnisnya” jawab Milka.
“Seseorang telah mencium rencaku itu, jadi aku ingin langsung menyerang Hardian mengingat dia pergi bulan madu hanya berdua saja dengan istrinya, tanpa pengamanan khusus dari para bodyguard disekelilingnya.
“Aku masih belum rela untuk menyakiti Hardian ku,” suara Milka terdengar melemah.
“Ha....Ha.... bodoh kamu Milka, apa Hardian pernah peduli melihat mu seperti ini. sadarlah Milka, kamu sudah tidak ada lagi dihatinya. Percuma jika kamu masih mengharapkan laki-laki seperti itu.” Farrel berusaha unt
Mereka berdua tertawa bahagia, berjalan menuju penginapan melewati sepasang laki-laki dsn perempuan yang langsung menunduk menyembunyikan wajahnya, saat Prisla dan Hardian. berpapasan dengan jarak yang begitu dekat."Ha....ha.. permainan akan segera dimulai, sekarang saat nya bagi kalian merasakan apa yang aku rasakan." Milka tertawa lepas. Sementara Farrel mengeluarkan senjata dari balik jaketnya. Dan mengarahkan nya langsung ke punggung Hardian.“Dooorr....,”Tembakan Farrel meleset, suasana pulau menjadi heboh. Semua pengunjung berlarian untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Hardian langsung menarik tangan Prisla untuk mrnaiki kapal, sadar karena dia merupakan target utama penembakan ini.Rey terus mencoba menghubungi ponsel Hardian. untuk memperingati agar berhati-hati dan jangan meninggalkan pulau sebelum mereka datang memberikan bantua
"Prisla bagaimana kondisimu sekarang,?" tanya Farrel sok ramah seolah-olah tidak ada kejadian."Siapa kamu? dimana aku sekarang, dan mana suamiku mas Hardian," ucap Prisla dengan tubuh bergetar menahan emosinya dan kesedihan nya karena tidak melihat sosok laki-laki yang dicintainya dan diharapkan nya saat ini."Maafkan aku Prisla, namaku Farrel yang merupakan salah satu saudara yang diutus Hardian dan keluarganya, untuk melindungimu dan bayi yang tengah kamu kandung, agar Milka dan musuh Hardian tidak mencelakaimu."Terang Farrel yang sengaja menculik Prisla begitu mengetahui wanita itu masih hidup.“Maaf tanpa meminta izin dan sepengetahuanmu. aku telah membawamu jauh kesalah satu negara ini.”Terang Farrel yang berusaha mengelabui Prisla dan memutar balikkan keadaan, karena dia yakin Prisla tidak mengenalnya sama sekali."Tapi ka
Besoknya, Secara diam-diam tanpa sepengetahuan Farrel, Milka mencari tahu tempat Farel menyembunyikan Prisla, Milka pun mengirimkan orang-orang nya untuk menculik Prisla dan memerintahkan untuk membawa kesebuah bangunan tua.Prisla membuka matanya, dia mengedarkan pandangannya keseliling ruangan yang terlihat seperti gudang kosong, suasana sepi dan jauh dari pemukiman banyak penduduk. kedua tangannya tersa perih dan pegal karena terikat dengan posisi menghadap kebelakang. sementara mulutnya disumpal dengan lacban yang membuat area sekitar bibirnya bertambah perih."Mmmhhh, lepaskan aku." teriak Prisla sambil berusaha memberontak, namun suara yang keluar hanya teriakan tanpa suara, air Mata membanjiri kedua pipi Prisla."Mas Hardian kamu dimana, tolongin Prisla mas ini sangat sakit dan sangat menakutkan," bathin Prisla disela-sela isakan tangis. serta rasa penasaran tentang siapa dalang yang telah menculik dirinya.
Sembilan bulan berlalu, perut Prisla semakin membesar dia sudah mulai merasakan sakit dan kontraksi diperutnya, keringat dingin membasahi tubuh Prisla yang sudah terlihat berisi. dia menyeret langkah kakinya keluar dari kamar.Sekarang dia berada di negara Belanda, tempat yang dirasa Arjuna paling aman. Arjuna menyewakan sebuah apartemen dan seorang pengasuh untuk menemani Prisla, yaitu madam Kate."Aduuuuuh sakit nya." teriak Prisla sembari memberi kode dengan melambaikan tangannya pada madam Kate, asisten rumah tangga yang sudah disiapkan oleh Arjuna.Sedangkan Arjuna kembali keindonesiaan, mengingat banyak pekerjaan, dan mengibur Mami Qanita yang selalu bersedih mengingat kondisi Putri satu-satunya nya yang harus dirawat dirumah sakit jiwa, Milka sekarang jiwa nya tergoncang hebat, sehingga harus menjalani terapi dan pengobatan khusus dari psikiater."Nona, Apa Anda sudah mulai merasakan sak
Di indoneia, Berta pagi ini berjalan sendiri, sambil memilih berbagai keperluan bulanan nya, semenjak berhenti bekerja, Berta lebih sering menghabiskan waktu mengajar anak-anak karete dan ilmu beladiri dirumah. tiba-tiba seorang menarik tangan nya, spontan membuat Berta berteriak kaget’ sambil memberikan ancang-ancang jurus kucing melawan anak tikus."Maaf Nona aku tidak bermaksud jahat, tapi bisa kita bicara sebentar" Ucap Arjuna ambil menunjuk sebuah kafe."Maaf apa Kita pernah bertemu sebelumnya" Berta menatap Arjuna lekat, merasa wajah Arjuna yang terlihat begitu familiar."Aku rasa pernah, apa kamu lupa jika pernah pergi menemani Prisla membesukku dirumah sakit, karena tertembak menolomh gadis itu" Ucap Arjuna.“Iya aku ingat, sekarang. Seorang pembinor yang membuat aku ikut terseret kemarahan bos Hardian.” Terang Berta.“Maafkan aku
" Kenapa kamu baik sekali pada kami.?” ujar Berta"Aku sudah menganggap kalian sebagai saudara perempuan ku, dan juga Prisla begini juga ulah kakak ku, Milka " ujar Arjuna.Berta tidak dapat mengendalikan perasaan harunya, dia membawa Revano dalam pelukannya sambil mengusap air mata begitu juga Prisla, antara terharu dan bahagia karena sudah ada Berta bersama nya. Cewek tomboi yang ahli beladiri.Tiba-tiba ponsel Arjuna bergetar, tanda panggilan masuk dari asisten rumah tangga yang menjaga Mami Qanita.“ Hallo ada apa bi?”“Nyonya Qanita, penyakit jantung nya kumat Tuan muda, sekarang sedang dirawat dan tidak sadar diri.”“Apa, baiklah saya akan segera kembali pulang sekarang.” Terang Hardian pamit pada Prisla dan Berta.“Mami ku sedang sakit, aku tidak bisa lama-lama. Aku balik dulu y
Universieteit Leiden, merupakan Universitas terbesar dan tertua di Belanda. juga kualitas pendidikan nya terbagus, sehingga diburu pelajar dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. universitas ini telah banyak mengeluarkan ilmuwan ternama.Arjuna telah mendaftar Prisla berkuliah disana. Satu bulan berlalu, Arjuna kembali mengunjungi Prisla, terlihat wajah pria itu sedikit muram dan tidak ceria seperti biasanya.“Mas Arjuna kami ikut berduka, atas kepergian Mami.” Ucap Prisla."Iya, terimakasih Prisla atas perhatian mu.” Terang Arjuna.Dikampus baru itu, Prisla dengan mudah mampu menyesuaikan dirinya. banyak orang yang berusaha mendekati Prisla, selain keramahan dan lemah lembut Prisla. mereka juga menyukai wajah Prisla yang sangat cantik.Prisla juga mulai menekuni bisnis Online, meskipun Arjuna memenuhi segala kebutuha
Aku harus bangkit dan kuat menerima Kenyataan ini, kasihan mama dan juga istriku Prisla. aku tidak ingin dia juga bersedih disurga melihku seperti ini, Sayang ku Cinta ku Maafkan mas. Mas janji akan berubah seperti dulu lagi." perlahan Hardian membuka matanya dan menyentuh tangan mama yang masih menangis memeluk tubuhnya."Mama maafkan Hardian, aku janji akan berubah seperti dulu lagi." ucap Hardian pelan.Tangis Merlin langsung terhenti, dan menatap anaknya lekat seakan-akan Merlin tidak percaya, perkataan yang terlontar dari mulut anaknya itu."Apa yang kamu katakan barusan nak,?""Ya ma, Hardian akan bangkit kembali demi mama dan Prisla. agar dia tenang menungguku disurga nanti." ucap Hardian terlihat seperti hidup kembali."Alhamdulillah, terimakasih ya Allah," mama Merlin menangis sejadi-jadinya saking bahagianya, dia pun sujud syukur disamping Hardian.