Namun Meisya tidak menyerah, dia terus mencari cara untuk menarik perhatian Farrel, kadang dia sengaja mengajak Zaki dan mana Farrel untuk berkunjung ke penjara. Dengan alasan Zaki kangen bertemu papanya. alasan itu dia gunakan untuk menatap wajah tampan Farrel dari dekat. Cinta nya Meisya tidak pernah berkurang, meskipun Farrel sudah berstatus duda anak satu.
Farrel sebenarnya mengetahui gelagat Meisya yang masih menyukai nya, namun Farrel masih belum bisa membuka hatinya untuk perempuan manapun. hatinya seakan telah terkunci seiring kepergian Milka wanita yang sangat Farrel cintai.
"Milka, namamu selalu abadi dilubuk hati terdalamku. sehingga aku tidak mampu melihat wanita selain dirimu." bathin Farrel sedih. sambil teringat masa mereka indah dan bercanda mandi di air terjun dikampnya dulu, menelusuri jalan kecil yang dikelilingi sawah yang menghijau yang membentang luas.
Dirumah Berta kewalahan menen
“Milka...aaa,”Farrel langsung terduduk, keringat dingin bercucuran membasahi seluruh tubuhnya. dengan nafas yang masih terengah-engah dia mengusap kasar wajah nya. dia melirik teman-temannya satu sel nya masih tertidur pulas, seakan-akan mereka tidak terganggu dengan suara teriakan Farrel barusan."Ya Allah, aku kembali bermimpi bertemu istriku Milka. pertanda apa ini,?" berbagai pertanyaan bermunculan di benak Farrel. dengan menyeret langkah kakinya menuju kamar mandi, Farrel mencuci wajahnya, dan langsung berwudhu. dia ingin sholat malam berdoa untuk ketenangan Milka disana.“Mimpi tentang bertemu Milka selalu menghantui ku, membuat Raa bersalah ini semakin menyikku.”Farrel membentang sajadah dikeheningan malam. Farrel sholat dengan khusyuk, Setelah itu dia berdoa dengan air mata yang ikut membasahi kedua pipinya. dingin dan keras nya kehidupan penjara mengajarkan nya akan arti hidup ya
Hardian dan Prisla saling melemparkan senyum senang dan bahagia. mereka pun saling berjabat tangan dengan Farrel, sebagai bukti jika mulai detik itu tidak ada lagi dendam dan permasalahan yang mengikat mereka.Hardian juga langsung mencabut tuntutannya, membuat Farrel langsung melakukan sujud syukur saking bahagianya. dia sudah tidak sabar untuk bertemu keluarganya, terutama Zaki.Hardian dan Prisla menawarkan untuk mengantarkan Farrel pulang kerumahnya, karena Farrel juga belum memberitahukan pada keluarga nya dirumah. jika dia sudah dibebaskan hari ini karena Farrel ingin memberikan kejutan pada mereka semua.“Mas Farrel tidak perlu sungkan terhadap kami, mulai sekarang lupakan masa lalu buruk itu, semoga hubungan baik kita akan terus terjalin kedepan nya. Kami iklas melakukan ini semua,” Ucap Hardian mengajak Farrel berjalan Menuju mobilnya."Sebelum kalian mengantarkan aku
Beberapa hari setelah dibebaskan, Farrel merasa tidak enak dan kurang nyaman tinggal bersama dengan keluarga istrinya Arjuna dan Berta dirumah besar ini. Meskipun Arjuna dan Berta sangat baik. Tapi Farrel Ingin mandiri dan mengajak pindah mamanya dan Zaki dirumah milik Farrel sendiri, disana dia dan Mama akan lebih nyaman dan bebas.Dengan ragu Farrel pun menyampaikan keinginannya tersebut pada Arjuna dan Berta, meskipun semula Arjuna dan Berta agak keberatan. Namun Akirnya mereka berdua dapat memaklumi alasan Farrel.Dirumah mewah dan baru ini, Farrel ingin memulai semuanya dari awal. Membuka lembaran baru mengasuh dan merawat Zaki.Farrel juga memperkerjakan pelayan dan bebby sitter untuk membantu sang Mama dalam merawat dan mengasuh Zaki. Farrel tidak ingin diusia tua mamanya masih direpotkan oleh dirinya dan cucunya Zaki.Ditempat kerja nya, Meisya langsung tertawa bahagia, seka
Seiring berjalannya waktu, kedekatan Farrel dan Meisya sudah terlihat jelas. Kecanggungan diantara mereka juga sudah tidak terlihat lagi.Begitu juga dengan Farrel, kehadiran sahabat lamanya itu, seakan membuat hari-hari nya yang larut dalam kesedihan pasca kepergian Milka, lambat Laun sudah terlihat mulai ceria dan tersenyum.Ditambah lagi dengan sikap manis dan tulus Meisya dalam menyayangi Zaki. Mereka terlihat begitu dekat bermain dan bercanda.Mama yang tahu apa yang sedang dipikirkan Farrel, berjalan mendekati anaknya yang tengah duduk dikursi taman sambil memperhatikan Meisya dan Zaki.“Farrel,” sapa Mama berdiri disebelah Farrel.“Mama, duduk ma.” Tawar Farrel sambil menggeser duduknya agak ketepi.“Farrel seperti Zaki begitu bahagia ya nak, Mama rasa dia membutuhkan sosok seorang ibu.” Ucap Mama mencoba meman
Meisya larut dengan kenangan indah masa lalunya, sementara Farrel terlihat cuek berdua untuk mengendalikan perasaannya.“Cintaku hanya untuk Milka istriku, Meisya adalah wanita masalah yang akan terus menjadi adik dan sahabat kecilku.” Gumam Farrel.Malam itu, Meisya tidur dengan kamar bersebelahan dengan Farrel dikamar tidur nya baby Zaki. Meisya memeluk bocah itu layaknya dekapan hangat seorang ibu terhadap anaknya.Mama Farrel yang menyaksikan terharu, dia ingin sekali Arya mau membuka sedikit pintu hatinya terhadap Meisya, yang begitu tulus mencintai Farrel termasuk dirinya dan Zaki.Mama sudah berkali-kali mencoba berbicara dan membujuk Farrel, namun belum juga menunjuk kan hasil yang diharapkan kanya.Mama pun berinisiatif “ mulai sekarang aku harus mengatur strategi lain. Agar mereka benar-benar mau menikah.” Gumamnya sambil tersenyum simpul m
Ruangan Rumah Farrel didekorasi seindah mungkin, dan seketika disulap berubah menjadi tempat pernikahan dadakan. Mama terlihat begitu senang Dia sengaja mengusulkan pernikahan dadakan ini, takutnya nanti Farrel akan berubah pikiran.Mama tersenyum sambil sesekali sesekali menyeka air matanya yang terharu menatap lembut putra kesayangannya. Kembali menikah dengan wanita masa lalunya.Farrel menyebutkan ijab Qabul dengan suara lantang dan jelas, Meisya mengangkat wajah nya ketika mendengar saksi mengucapkan kata sah. seakan tidak percaya dengan pendengaran nya.“Alhamdulillah, putriku Akirnya Menikah dengan orang yang sangat dicintainya.” Ucap orang tua Meisya terseyum bahagia.Jantung Meisya berdetak kencang, dalam waktu hitungan menit dia sudah memiliki suami dan melepaskan masa lajangnya. Dia memperhatikan jemari tangannya. Yang baru saja terpasang cincin Kawin.
Farrel duduk disebelah Meisya, sekarang tubuh mungilnya diapit Farrel dan Mama serta Zaki yang duduk dipangkuan papanya. Dia sangat bersyukur sekali, bisa bertemu dan berada ditengah-tengah keluarga Farrel yang begitu baik. Tanpa memandang status sosial diantara mereka. Mengingat ayah Meisya yang hanya karyawan di pabrik tehq Farrel dikampung.“Farrel, apa perusahaan kita sedang mengalami masalah. Karena mama perhatikan kamu akhir-akhir ini begitu sibuk. Bahkan tidak pulang dan mengabaikan mama, Zaki dan istrimu.” Ucap mama sambil menekankan kata istrimu, agar Farrel sadar statusnya sekarang“Iya ma, perusahaan kita tengah menghadapi masalah besar. Serta beberapa sistim perusahaan kita juga telah diretas seseorang. Yang aku yakini ulah salah satu orang kepercayaan kita dikantor. Yang berkhianat demi uang.” Terang Farrel.“Terus bagaimana caramu menyelamatkan perusahaan Kita nak.”
“Malam ini aku harus membuat kesepakatan dengan Meisya, aku tidak ingin dia salah paham dengan pernikahan ini. Termasuk perhatian dan kasih sayang yang kuberikan padanya, aku benar-benar belum siap dengan pernikahan ini.” Farrel menyudahi mandi dan mengenakan pakaian tidur didalam kamar mandi."Ceklek.... pintu kamar mandi terbuka, Farrel melangkah menuju sofa. Dia melirik Meisya yang sedang merapikan rambutnya. yang juga menoleh kearahnya.Farrel memperhatikan Meisya dari sofa, menunggu gadis itu hingga selesai menyisir rambut bergelombang nya. setelah itu Farrel langsung meminta Meisya untuk mendekatinya dengan bahasa isyarat gerakan tangannya yang meminta Meisya untuk mendekatinya duduk disofa.Dengan rasa penasaran Meisya mendekat dan duduk, posisi Mereka saling berhadapan. yang hanya dihalangi meja kecil yang terdapat ditengah-tengah nya. Sebagai pembatas bagi mereka berdua.“A