Kerjasama mereka berjalan lancar, meskipun memakan waktu beberapa hari masa peninjau awal. Senyum mengembang dibibir Hardian maupun Farrel membayangkannya Besok mereka sudah bisa pulang dan akan bertemu kembali dengan keluarga tercintanya.
Malam ini Farrel sengaja berjalan menyusuri tepian pantai Kuta, sementara yang lain sudah kembali ke penginapan masing-masing.
“Meisya sedang apa ya sekarang?” tersenyum membayangkan wajah istri cantik nya.
Farrel terus berjalan, sementara dia lupa membawa ponsel nya yang tertinggal di mobil. Suasana malam yang indah serta cahaya bulan yang membuat suasana malam semakin indah, tanpa sadar Farrel terus berjalan.
Dia berhenti disebuah gubuk kosing, Farrel tertidur begitu saja dalam pondok kecil di tepi pantai itu, merasa seperti bermimpi seseorang mendekap dan mencium lembut bibirnya, dan rabaan tangannya terus menyusuri setiap lekuk tubuh Farrel.
Tubuh keduanya menggigil kedinginan, dan masuk kerumah kosong tanpa penghuni itu, Farrel mencoba mengumpulkan ranting-ranting kecil yang berserakan dan menyalakan api untuk mengusir kedinginan mereka.Farrel menyalakan cahaya dengan lampu minyak yang ditemukan disekitar gubuk , sambil mencari posisi yang pas untuk diduduki. dia sengaja menjaga jarak dari gadis itu.Sudah hampir satu jam mereka berteduh, namun hujan masih belum menunjukkan bakal reda dengan cepat. sementara api yang dinyalakan Farrel pun telah padam kembali.Farrel merebahkan tubuhnya di atas kursi panjang dan besar itu, ingin melanjutkan tidur nya kembali. baru beberapa saat matanya terpejam suara petir yang menyambar mengagetkan nya, sementara gadis itu terlihat ketakutan berlari mendekat, dan langsung menghambur ke dalam pangkuan Farrel yang masih terbengonng dengan tingkah nya."Om aku takut sekali hu...hu..." ucap nya menangis se
Dalam tidur nya farel begitu gelisah, dia tengah bermimpi sehingga keringat dingin membasahi tubuhnya. Dalam mimpi nya Farrel mendorong kasar tumbuh gadis yang datang menggodanya itu, berhalusinasi sekilas seperti melihat bayangan Meisya dan Mika yang menatap kecewa kearah nya. Mereka seperti sedang menangis. Tiba-tiba Farrel kembali terbangun, Dia berdiri memegang kepala nya frustasi "maafkan aku Meisya" berulang kali Farrel mengucapkan kata itu. Sehingga membantu kan Meisya yang tertidur pulas disampingnya.“Kamu kenapa mas?” menatap heran Farrel yang masih ngos-ngosan habis mimpi buruk nya.“Maaf atas apa mas,” menatap heran Farrel.Farrel berjalan menuju kamar mandi, menutup pintu dari dalam. sambil menangis memukul dada dan tubuh yang terasa sudah kotor karena perbuatan dan kekhilafan nya. Farrel telah terbawa suasana merasa menyesal dengan perbuatan.Se
Meisya kaget, saat tiba-tiba seo kurir datang memberikan sebuah paket, yang ditujukan langsung pada Meisya sebagai penerima, namun tidak tertulis di pengirim dari paket tersebut.Dengan pemanasan, Meisya membuka isi paket yang ternyata berupa foto-foto kemesraan Farrel dengan seorang gadis yang terlihat masih sangat belia.Meisya spontan menup mulutnya, dia seakan tidak percaya dengan penglihatannya.“Tidakkkkk...tidak mungkin mas Farrel mengkhianati ku.” Berusaha untuk tidak mempercayai bukti-bukti itu, namun air mata sukses meluncur deras membasahi pipinya.Malamnya, Meisya sengaja mengajak Farrel untuk bicara baik-baik mengenai foto-foto tersebut. Serta perubahan sikap Farrel yang terlihat aneh Akir-akir ini.“Mas apa maksudnya foto-foto ini.” Meisya memperlihatkan bukti-bukti tersebut.Farrel tercekat, dia tidak percaya seseo
Meski tidak rela Meisya pulang ke kampung nya, namun Farrel tidak bisa berbuat banyak untuk membujuk sang istri untuk bersabar dan membatalkan niatnya.Dia melepaskan Meisya dengan perasaan sedih dan hancur, Farrel memeluk erat Zaki seolah-olah meminta agar bocah kecil itu bisa membujuk Meisya atau paling tidak mampu menguatkan hatinya yang rapuh."Aaaagghhh... ,,Mmmhhh.,,Meisya mengeliat dan meregangkan otot-otot tubuhnya, wanita cantik itu terbangun dari tidur panjangnya, sambil mengedarkan pandangan keseluruh penghuni bis lainnya, yang nampak sebagian ikut tidur dan ada juga yang ngobrol satu sama lain. Meisya memang sengaja pulang mengunakan bis, dia tidak berani mengendarai mobilnya sendiri dengan jarak yang lumayan jauh.Meisya menatap keluar jendela bis yang akan membawanya menuju kota kecil . pohon-pohon dan semua pemandangan luar itu seakan-ak
Sementara Aldo tertawa puas, begitu mendapatkan informasi tentang keretakan rumah tangga Farrel dan Meisya karena ulah dan perbuatan jahatnya.“Ha...Ha...Ha....rasain kamu Farrel brengsek....Ha...Ha...aku puas jika bisa menyaksikan jika rumah tangga mu benar-benar hancur setelah ini' Ucap Aldo.Kedua orang tua Meisya, menyambut hangat kepulangan Putri nya meskipun terlihat begitu tiba, bahkan Meisya tidak memberitahu terlebih dahulu masalah kepulangan nya.“Meisya anakku,” Saling berpelukan melepaskan rindu, mengingat semenjak menikah Meisya tidak pernah pulang ke kampung nya lagi.“Mama, Papa,” Ucap nya membalas pelukan kedua orang tuanya.“Kamu kenapa pulang sendiri nak, mana Farrel suamimu?” tanya kedua orang tua nya penasaran.“Mas Farrel sangat sibuk dengan proyek baru nya pa, dia hanya titip salam. Mungkin
Hardian dan Prisla sudah bahagia dengan keluarga kecilnya, begitu juga dengan Farrel dan istri keduanya Meisya, mereka belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan Farrel.Aldo tidak pernah menyerah, dia mersa belum puas Sebelum Melihat hubungan Farrel dan Meisya benar-benar hancur bahkan endingnya hingga berpisah.Hari ini dia sengaja mengikuti pasangan Farrel dan Meisya yang sedang membawa Zaki memasuki gedung tempat mereka memilih berbagai permainan anak laki-laki kesukaan Zaki."Zaki sayang, sesuai janji papa kemaren, sekarang ini kamu bebas memilih mainan kesukaan mu." ucap Farrel."Holle.... holle..."Zaki yang sudah mulai aktif berlari-lari kesana kemari, saking senangnya." Ayo cepat mama, kita pilih ini cekalang" ucap Zaki memasang wajah imutnya, persis tingkah Milka istri perutnya dulu saat menginginkan sesuatu pada Far
Meisya langsung terduduk dari tidur nya, dan berlari menuju Westafel, seakan Ingin memuntahkan seluruh isi perutnya.“Wuuaaakk, wuuuarghh.” Keringat dingin membasahi wajah putih mulus nya.Meisya menyandarkan tubuhnya sambil berpegangan pada gagang kran. Dia benar-benar mersa pusing. Farrel yang masih tertidur pulas efek kesibukan nya Akir-akir ini tidak menyadari apa yang tengah dialami istrinya.Saat membuka mata, diliriknya disamping yang terlihat kosong, Farrel langsung terlonjak begitu terdengar suara seseorang yang sedang muntah-muntah dari arah kamar mandi.“Meisya kamu Kenapa sayang.” Farrel segera mengelus-elus punggung istri nya itu dengan penuh kasih sayang.Meisya membalik tubuh sehingga posisi nya dan Farrel saling berhadapan.“Mas...” memeluk erat Farrel.“Sayang, kita periksa
Minggu yang cerah ini, Farrel ingin mengajak Meisya jalan-jalan menikmati sore dengan mengunjungi pusat perbelanjaan terbesar di kota ini. langkah kaki Farrel tiba-tiba terhenti saat melihat toko yang menyediakan perlengkapan bayi yang lengkap mulai dari pakaian hingga aksesoris yang lucu dan imut."Meisya kita masuk ke dalam Ya...." ajak Farrel yang refleks memegang tangan istrinya dan menariknya untuk mengikuti langkah nya masuk kedalam."I..iya mas" Meisya tergagap merasakan hangat sentuhan tangan suaminya.seperti ada sesuatu yang membuat Meisya tidak mampu menarik tangannya dari genggaman Farrel, meski mereka selalu bersama bahkan ini bukan untuk pertama kalinya, namun semenjak hamil banyak perubahan aneh yang dirasakan Meisya."Kamu suka yang ini" saat melihat pandangan mata Meisya tidak lepas dari pakaian bayi yang berwarna pink muda, yang terlihat begitu imut dan lucu