Share

11. Perasaan yang goyah

Mereka sedang berada di kamar Vanilla. Ravi mengantarkannya hingga Vanilla duduk di kasurnya. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.

“Kamu gak pulang?” tanya Vanilla.

“Pulang kemana?” jawab Ravi.

“Pulang ke rumahmu, lah,” ucap Vanilla dengan heran.

“Ini ‘kan udah pulang,” jawab Ravi dengan santai.

“Sana pulang!” suruh Vanilla sambil menendang-nendang. Ia menganggap omongan Ravi itu hanya bercanda.

“Lima langkah dari sini ‘kan udah pulang. Ngapain juga diam-diaman terus di kamar masing-masing?” tanya Ravi yang juga heran dengan reaksi Vanilla.

“Kamu masih ngekos di kamar itu?” tanya Vanilla tidak menyangka.

“Masih, lah,” jawab Ravi.

“Kok, gitu? Bayaran sewanya ‘kan masih jalan kalau gak ditempatin,” ucap Vanilla.

“Ya, gak apa-apa. Entah kenapa gua masih ingin tinggal disini,” jawabnya.

“Jual ‘overkost’ aja di akun sewaan sekolah,” tutur Vanilla.

“Gua juga punya alasan. Sama kayak lu yang izi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status