Share

Bab 15. Amukan dan Ciuman

Hai, ada adegan dewasa, ya :)

Selamat membaca...

Masih di BUMI POV

Aku masih menatap tak percaya, kemudian melanjutkan merangkai bunga dengan santai. Ya, kubuat sesantai mungkin. Aku tak mau malah mengikuti permainan wanita di depan tokoku itu. Yakin sekali, ia memperhatikanku yang mencueki kehadirannya.

“Hei!” katanya kesal melihat aku tak peduli akan kehadirannya.

Hanya melirik, itulah yang kulakukan, menahan nafas dan mengeluarkannya perlahan.

“Bumi, aku mau ngomong!” katanya hampir berteriak. Kudongakkan wajah kembali menatap iris matanya. Bajunya yang kekurangan bahan membuatku memiringkan senyuman. Dari dulu, ia tak berubah. Cantik, sih, semua orang mengakuinya, akupun mengakui. Bodinya bak gitar Spanyol, hidungnya mancung, wajahnya kinclong, nggak ada kekurangan urusan penampakan, tapi....

“Bumi!” suaranya setengah meledak.

“Mau pesan bunga?” tanyaku tak acuh.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status