Share

Bab 17. Tangisan Bumi

Author POV

 Langit terus terlelap, sedangkan Bumi duduk lesehan di karpet dan mulai serius mengetik. Sesekali ia menoleh ke Langit, kemudian fokus lagi ke laptop. Mata yang berat membuatnya mulai tak fokus. Diselesaikannya 2 buah artikel dan langsung dikirim melalui email. 

 “Done,” bisiknya segera mematikan laptop. Melihat layar ponsel dan membalas beberapa chat dengan cepat. Dingin yang menyeruak membuatnya sedikit menarik selimut besar yang dipakai Langit. Menutupi tubuh dan matanya mulai terpejam. Dengan kepala disandarkan di sofa, tepat di bagian pinggang Langit. Kakinya berselonjor begitu saja. Tak butuh lama, Bumi langsung tertidur nyenyak, dengan posisi tak enak yang nyaman saja dalam kondisi ngantuk berat.

 Menjelang mentari muncul, kebekuan hadir tanpa ampun. Netra Langit membuka perlahan. Awalnya biasa saja, kemudian menatap nanar sekeliling, tampak berpikir jernih, menyatukan nyawa. Melihat ke samping kanan, dan melotot mendapa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status