Share

Bab 26. BAHAGIA

Arbia mengucek-ngucek matanya, seolah tak petcaya dengan penglihatanya. Seolah-olah dia sedang bermimpi di siang bolong. Malah beberapa kalj dia sengaja mencubit pipinya. Memang nggak bermimpi. Ini nyata. Sangat nyata.

Sebelum panggilan terdengar panggilan 2x, dia sudah menghambur ke dalam pelukan, sosok yang tadi memanggilnya.

Dihantamkannya tubuh kecilnga ke dalam pelukan tubuh laki-laki kekar yang sudah mendekapnya penuh dengan kerinduan.

Ada isak tangis yang tiba-tiba pecah dan menghambur keluar air mata itu. Diguncang-guncangkannya dada laki-laki itu dengan tangan kecilnya. Namun laki-laki tampan itu hanya merangkum segala tangis dan air mata orang yang teramat disayanginya itu hanya dengan satu pelukan hangat.

Arbia lunglai di dalam dekapan pria muda itu. Dia menangis sejadi-jadinya hingga punggung rapuhnya terguncang hebat.

Di seberang jalan, ada sorot mata tajam yang melihat adegan pelukan mesra itu hanya mengetatkan giginya, hingga te

Ai

Teman-teman yan budiman, ikuti terus ya episodrnya, ini saya up lagi

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status