Share

Chapter 47: Kehilangan Yang Belum Diketahui Kehadirannya (2)

Tepat pukul satu siang Disya terbangun. Dina yang selalu berada di  samping Disya, menemani putrinya. Saat siuman, Disya langsung khawatir tentang keberangkatannya ke Yogyakarta yang harus dibatalkan karena Disya berada di rumah sakit sekarang.

"Hari ini kita harus pergi, Bunda ...," kata Disya lagi.

Dina menggeleng. "Kamu harus pulih dulu, sayang," jawab Dina sembari mengelus pucuk kepala Disya lembut.

"Disya baik-baik aja kok! Disya cuman kecapean aja, enggak perlu dirawat juga," kata Disya.

Sebenarnya itu tidak benar. Disya merasakan keram di bagian perutnya. Namun, dia harus berbohong karena gadis itu benar-benar ingin cepat pergi dari kota itu.

"Kamu harus tetap di sini, sayang."

Disya memanyunkan bibirnya.

"Ayo makan dulu," ucap Dina. Mengambil makanan yang sudah disediakan. Disya menerima suapan yang disodorkan oleh Bundanya. Dina terus memperhatikan gerak-gerik Disya yang selalu menatap pintu yang tertutup rapat, wajah pu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Bunda Widi
sedihnya Disya....
goodnovel comment avatar
DinaIsmaya_J
nyesel kan lo skrg devan. sbr ya disya... gk bapak gk suami ngeselin smw
goodnovel comment avatar
Elin land
kasihan banget si disya, for Devan jgn main api kalau tidak mau terbakar ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status