Share

CHAPTER 4

Joana duduk di sofa ruang televisi rumahnya. Tangannya memencet-mencet tombol remote, memindah-mindah saluran televisi. Matanya fokus hampir tak berketip, namun perasaanya tidak sefokus matanya. Entah kenapa saat ini ia benar-benar sedih, ia rasa ia memang ingin putus dengan Stiven karena Stiven selalu menyakitinya dan faktanya di hati Stiven tidak ada dirinya sama sekali namun saat mengingat keputusan Stiven yang sudah disetujui oleh kedua orangtuanya, ia benar-benar merasa tertekan. Ingin menangis, namun tidak bisa.

Untuk apa berjuang jika pada akhirnya tidak saling memiliki? Ayolah Joana, jangan terlalu bodoh untuk seseorang yang selama ini kamu nanti. Dia jelas memiliki seseorang yang lain didalam hatinya, dia tidak menginginkanmu.

"Pa," panggil Joana ketika Papanya lewat tepat didepannya. "Maafin Joana, Joana nggak bisa ngabulin pe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status