Share

Bab 43 Sorry not Sorry part 2

Namun, sampai hari Senin menjelang ekskul tambahan untuk panahan, Matari tidak melihat Davi. Entah karena dia menghindar, tapi Matari sama sekali tidak melihat anak laki-laki itu di manapun. Matari pun akhirnya tetap berkonsentrasi pada kegiatan memanahnya.

“Cowok lo tuh!” bisik Echa pada Matari.

Matari menoleh pada arah yang ditunjuk Echa. Tampak Davi duduk di tepi gedung serbaguna. Tampak mematung dalam diam sambil mendengarkan lagu dari headset-nya. Davi tampak berusaha tetap memegang ucapannya untuk menemani Matari selesai pulang ekskul. Rasa hangat menjalar di hati Matari. Ingin rasanya buru-buru ke sana dan mengobrol dengannya.

“Yah, oke. Saya rasa cukup untuk hari ini. Memang ini masih bulan September, tapi hari akan cepat berlalu dan nggak akan terasa tiba-tiba bulan Maret 2002 datang. Lomba kejuaraan tingkat DKI akan dibuka. Saya akan kirim 3 orang kali ini. Matari, Echa dan Lilo. Lilo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status