Share

Bab 42 Sorry not Sorry part 1

“Oke, ini nomornya Abdi 542XXXX, gue nggak tahu nomor rumahnya si Davi. Lo nanya Abdi aja dah,” kata Lisa di telepon.

“Matari, jangan lama-lama!” seru Eyang Putri keras dari lantai bawah.

“Makasih ya, Lis,” kata Matari.

“Sama-sama. Semoga cepet kelar masalahnya. Baru tahu gue Davi ngambekan. Hahahah, ya udah sana!” sahut Lisa kemudian menutup telepon.

Matari mengambil salah satu LKSnya dengan asal-asalan dari dalam kamarnya, kemudian turun ke bawah dengan cepat.

“Yang, aku mau fotokopi di sebelah dulu, bentar ya!” seru Matari dan berjalan ke arah pintu.

“Oke, ada uangnya nggak?” tanya Eyang Putri sambil melipat koran yang sedang dibacanya.

Matari mendapat ide. Meskipun licik, tambahan uang fotokopi dari Eyang bisa membantunya untuk menambah biaya ongkos menelepon Davi di wartel (warung telepon*

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status