Share

9. RAHASIA SHANUM

Shanum sampai di rumah ketika jam di tangan menunjukkan pukul sembilan malam. Di teras, Syamil menunggu dengan muka kusam. Ada kemarahan dan kekesalan terpatri di wajah tirusnya. Perempuan itu mengucap salam sambil memasang senyum manis. Namun, Syamil mengabaikan salam tersebut dan memegang tangan istrinya cepat.

"Kenapa baru pulang?" Suara Syamil terdengar bergetar. Ada nada tidak suka di sana.

"Apa, sih, Uda? Bukannya tadi aku sudah kirim WA ke HP-mu, Uda. Makanya punya ponsel itu dipakai, bukan dianggurin."

"Kenapa tidak kau telepon saja aku? Kenapa harus WA? Kau pergi ke mana dan dengan siapa, Shanum?" Syamil makin mempererat genggamannya di tangan perempuan cantik itu. Shanum merasa kesakitan. Dia sentakkan sekuat tenaga cengkeraman Syamil.

"Sakit, Uda. Uda kenapa, sih? Aku tidak menelepon karena tidak ingin mengganggumu. Lagian aku hanya pergi acara pernikahan temanku. Apa itu masalah bagimu, Uda?" Shanum meraba tangannya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status