Share

34.

Rio hanya terkekeh melihat Fathia yang makan dengan terburu-buru, terlihat sangat kelaparan. Tadi saja keras kepala dan enggan untuk diperintah pergi ke kantin rumah sakit untuk mengisi perutnya, setelah ia yang berinisiatif dan membelikan makanan untuk adiknya itu, malah diterima dengan baik dan dimakan dengan terburu-buru. Ingin rasanya Rio berkata "tadi aja disuruh ke kantin buat makan gak mau, giliran dibeliin malah dimakan rakus banget." Tapi ia terlalu malas untuk berdebat dengan adiknya di kondisi seperti ini, lagi pula ia memang harus melakukan ini. Ia harus membiarkan Fathia mengisi perutnya dengan baik, supaya tenaganya lebih kuat dan tidak jatuh sakit karena kelaparan.

"Mau tambah lagi?" Tanya Rio saat ia menyadari nasi kotak yang dibelinya untuk Fathia, sudah bersih hanya menyisakan tulang ayam. Ia menyodorkan botol air mineral yang dibelinya bersama nasi kotak itu.

"Enggak bang, makasih."

Rio lagi-lagi terkejut saat air mineral yang diteguk Fathia langsung tandas dalam be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status