Share

Kabur

"Aku harus menemui Ibu. Aku harus tahu kebenarannya. Agar kedepannya, aku tahu bagaimana harus bertindak!" Meira yang masih terdiam kini mondar mandir menebak nebak apa yang terjadi.

"Yang Mulia, Tuan Vartan menunggu di ruang tengah." sampai Rodiah pada Meira.

"Bajingan itu lagi. Mau apa ia kemari?!!"

Meira memakai mahkotanya dan memberi pewarna pada bibirnya. Setelah ia rasa cukup, ia menyelesaikannya dan pergi menuju tempat yang dimaksud Rodiah.

***

"Ada keperluan apa kau datang?!!" Meira berkacak pinggang dengan wajah kesal khas miliknya.

"Baik, aku akan langsung pada intinya,"

"Pernikahan kita akan dilaksanakan 20 hari lagi,"

"jadi, bersiap-siap untuk menjadi pengantinku. Aku pergi dulu. Sepertinya, calon istriku adalah orang yang pemarah." Vartan mengedipkan matanya pada Meira.

"Kau pikir karena kau seorang Raja yang kaya aku mau padamu. Dasar bajingan!!!"teriak Meira namun tak dipedulikan oleh Vartan.

"aku h

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status