Share

Ikan

"Maaf bertanya, nona. Istana dimana yang anda maksud?" Tanya kusir tersebut dengan hati hati.

"Oh, maaf tidak memberitahukan-mu. Bawa aku ke istana negeri ungu. Aku perlu bertemu dengan saudaraku!" Kusir tersebut langsung membulatkan matanya dan membalikan kepalanya memastikan apakah penumpangnya adalah orang yang ia pikirkan.

"Kenapa melakukan pengereman?" Ucap Meira ketika  kereta tersebut berhenti tidak pada waktu yang benar.

"A-anda! Bukankah ratu kejam itu. M-maaf. Tolong jangan membunuhku!!!" teriak Kusir tersebut. Meira terdiam sesaat seolah sematan nama tereebut sudah biasa orang berikan.

Kusir tersebut Kabur meninggalkan ia dan kereta kudanya. Terpaksa ia mengendalikan kereta kuda tersebut sendiri. Hanya saja ia tidak ahli dalam mengendarai kereta kuda. Sehingga ia terperosok kedalam genangan air yang sangat dingin.

"Ya Tuhan. Mengapa bisa seperti ini. Terpaksa aku harus berjalan kaki." lirih Meira.

Ia pun mengangkat baju kurun

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status