Share

Bab 5 Kontrak Membagongkan

Emma tengah menunggu kedatangan Bella di lobi kantor MBE Entertainment ditemani dengan segelas cappucino dan dua slice roti sandwich. Sudah hampir enam puluh menit, tetapi sahabatnya itu tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

Emma kemudian berniat untuk mengambil gawai di dalam saku celana agar bisa kembali menghubungi Bella. Namun belum sempat jemari lentiknya mengusap layar benda pipih itu, sosok yang ia tunggu-tunggu sudah berdiri di ambang pintu.

Melambaikan sebelah tangan ke atas, Emma segera memanggil Bella dengan suara sedikit meninggi. Bella yang sedang mengedarkan pandangan pun akhirnya menemukan Emma dan segera berjalan mendekat ke arah gadis imut dengan potongan rambut pendek sebahu itu.

"Duduklah!" pinta Emma seraya menepuk sebelah telapak tangan pada permukaan sofa.

"Mengapa kau masih di sini, Emma? Apakah rapatnya belum dimulai?" tanya Bella sambil mendudukkan bokong di sebelah Emma.

"Belum, manager kita masih membicarakan sesuatu dengan Pak Direktur film ‘My Boss My Love’. Entah apa yang sedang mereka bicarakan, tetapi mungkin sebentar lagi kita akan dipanggil," papar Emma.

Bella mengangguk pelan seraya merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Namun tiba-tiba terasa sesuatu yang menempel di depan bibirnya. Itu adalah satu slice sandwich.

"Makanlah dulu! Aku tahu kau pasti belum makan apa pun karena terburu-buru datang ke sini bukan?" ujar Emma dengan sebelah tangan yang masih terulur, menempelkan sandwich di permukaan bibir Bella.

Bella tersenyum tipis kemudian menggigit sandwich yang masih dipegang oleh Emma, "Kau memang yang terbaik, Emma. Aku sangat menyayangimu. Apa kau adalah jelmaan dari Ibu Peri?" kata Bella dengan mengedipkan sebelah mata seraya mengunyah sandwich.

"Hentikan omong kosongmu dan pegang sendiri sandwich-mu! Apa kau masih ingin disuapi seperti bayi?" desis Emma dengan wajah datar seraya memberikan sandwich di tangan Bella.

"Jika disuapi oleh Ibu Peri sepertimu tentu aku akan merasa diberkati, Emma." Bella masih tetap menggoda Emma sambil bergelayut manja di lengan sahabatnya itu. Sementara Emma hanya menanggapi dengan menggelengkan kepala. Namun sudut bibir Emma diam-diam terangkat dan mengulas senyuman kala melihat tingkah Bella. Ya, hubungan persahabatan di antara kedua gadis itu memang begitu dekat.

Beberapa menit kemudian, manager dari agensi yang menaungi Bella dan Emma keluar dari ruang direktur film dan berjalan menuju ke loby. Manager itu bernama Pablo—seorang lelaki dengan dandanan borjuis, rambut klimis, serta memiliki sikap yang gemulai. Pablo memamerkan senyuman cerah pada dua gadis yang kini sedang memakan sandwich. Wajahnya benar-benar sumringah.

"Heyhooo! Kalian tahu apa yang baru saja terjadi?" ucapnya dengan seraut wajah riang dan heboh.

"Tidak!" jawab Bella dan Emma serempak.

Mengibaskan rambut klimisnya, Pablo memasang senyuman satu juta dolar, "Kalian berdua sangat beruntung telah menandatangani kontrak film ini. Bayaran yang akan kalian terima tiba-tiba naik menjadi 60%. Bukankah itu sungguh menakjubkan?" celetuk Pablo dengan menggebu.

"Apa kau sedang bercanda? Bagaimana tiba-tiba bisa terjadi?" tanya Emma tidak percaya sambil menautkan kedua alisnya.

"Itulah yang dinamakan rezeki, Babe. Kita akan mendapatkan keuntungan besar. Oh Tuhan, akhirnya kau mengirimkan dua Dewi untuk menolong agensiku yang hampir bangkrut. Terima kasih banyak, Tuhan." Pablo berbicara sendiri dengan menangkupkan kedua tangannya seolah sedang berdoa dan bersyukur pada Tuhan.

"Sekarang kalian berdua harus segera masuk ke dalam ruang rapat untuk membahas naskah. Mereka semua sudah berkumpul. Cepat dan jangan malas!" ujar Pablo yang kemudian menarik tangan Bella dan Emma secara tiba-tiba.

Setelah sampai di ruang rapat, Bella dan Emma duduk berkumpul bersama pemain yang lainnya di sofa panjang yang melingkar. Semuanya telah berkumpul dan menunggu. Namun tentu tidak dengan satu orang. Yaitu, Glenn Lucas.

Lelaki itu memang biasa seenaknya dan bisa melakukan apa pun yang ia inginkan. Ia tidak ikut bergabung bersama para pemain film lainnya dan justru sedang duduk santai di ruangan privasi yang telah disediakan untuknya.

Pasalnya, tanpa bermain peran sebagai aktor sekali pun, Glenn mampu membeli bahkan menghancurkan sebuah agensi dengan begitu mudah bak menjentikkan jari. Sebab, Glenn merupakan satu-satunya yang akan mewarisi salah satu perusahaan paling moncer di Venesia yaitu LV Company.

Terbukti bahwa pemilik perusahaan itu sebelumnya adalah Old Master Lucas, orang tua Glenn yang berasal dari keluarga aristocrat dengan reputasi tak tercela. Perusahaan itu bergerak di bidang kosmetik dan menjadi merek unggulan para artis dan kaum borjuis. Image seorang Pangeran memang begitu pantas bagi seorang Glenn.

Namun lupakan perihal kekayaan yang dimiliki Glenn! Kembali pada para aktor dan aktris yang tengah memeriksa naskah di ruangan direktur film, Bella tiba-tiba mengernyitkan dahi kala membuka lembaran-lembaran skenario yang ada di tangannya.

"Ehm maaf, bagaimana bisa ada banyak adegan yang tiba-tiba berubah? Sebelum menandatangani kontrak isinya tidak begini?" protes Bella dengan mengangkat sebelah tangannya. Para pemain film yang sebelumnya terfokus menatap lembaran di tangan mereka sontak memusatkan perhatian pada Bella.

Tuan Jhon, seorang pria tambun berkepala botak yang tidak lain adalah direktur film itu hanya berdeham. "Ya, itu semua memang sedikit direvisi," ujarnya singkat.

"Apa? Perubahan naskah tentu harus melalui persetujuan pihak kedua juga bukan?" Bella terlihat tidak terima. 

Bagaimana tidak? Berbagai adegan adult romance yang akan dilakukan bersama pemeran utama pria telah ditambahkan dalam sinopsisnya. Padahal, sebelumnya gadis itu bersedia menerima tawaran film dan menanda tangani perjanjian kontrak lantaran tidak ada adegan yang memang tidak disukai olehnya.

Terlebih baru kemarin ia mengalami kejadian tidak terduga bersama Glenn. Lelaki itu mengambil ciuman pertamanya bahkan di hari pertama mereka bertemu. Tentu saja hal itu membuat Bella merasa geram dan begitu membenci Glenn.

"Ck, sebagai aktris pendatang baru, bukankah kau kini sedang bersikap begitu sombong? Asal kau tahu, banyak artis yang lebih cantik dan profesional dibandingkan denganmu yang begitu menginginkan peran ini, Bella. Itu adalah adegan biasa jika kau memang benar-benar seorang aktris profesional. Mengapa kau tiba-tiba berlagak seperti seorang biarawati di hadapanku?" cecar Tuan Jhon dengan wajah merah padam.

Bella melebarkan mata tidak percaya. Ia juga tidak mampu membalas apa yang dikatakan Tuan Jhon karena memang benar adanya. Sebagai seorang aktris ia harus dituntut profesional. Namun yang membuatnya kesal perubahan naskah yang tiba-tiba di saat ia setuju menandatangani karena memang tidak ada adegan adult sebelumnya.

Sementara terdapat seorang gadis cantik dengan rambut pirang yang menatap Bella dengan sinis. Dia adalah Aurora yang sebelumnya juga ikut merayakan terbentuknya kru film di bar kemarin malam.

Aurora yang merupakan seorang aktris senior tentu saja merasa dikalahkan oleh Bella yang hanya  pendatang baru dan justru mendapatkan peran utama. Ia tidak habis pikir bagaimana seseorang yang tidak berpengalaman dan tidak profesional seperti Bella mendapatkan peran itu.

"Baiklah, jika begitu … pilihlah aktris yang menurut Anda lebih cantik dan profesional itu untuk menggantikan saya, Tuan. Karena saya akan mengundurkan diri," cetus Bella seraya menatap lekat wajah direktur di hadapannya. Sementara Emma dan pemain lainnya begitu terkejut dengan apa yang dikatakan Bella.

Tuan Jhon yang sejak tadi berdiri dan bersandar di samping mejanya hanya mengembuskan napas pendek dan kasar, "Jika aku bisa aku pasti akan melakukannya dari awal," desisnya tajam dengan tangan terulur menekan tombol di telepon yang ada di atas mejanya.

Tak lama, Pablo datang dengan gerakan gemulai ke arah Tuan Jhon. "Ada apa Anda memanggil saya, Tuan?" tanyanya dengan senyuman pasta gigi.

"Bereskan anak buahmu ini dan bawa dia kembali setelah menyetujui semuanya!"

~~~

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Kikiw
Curiga ini film rekayasa Glenn
goodnovel comment avatar
Ria Fella
judulnya jadi berbahasa gaul, ahahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status