Seminggu sudah Gisa dan Catra menghabiskan waktu mereka di negara romantis, Prancis. Dengan waktu singkat tersebut, mereka berhasil mengunjungi tempat-tempat estetik yang terkenal di sana.
Seperti mengarungi Sungai Seine dengan kapal, mengunjungi Menara Eiffel, memasang gembok cinta di Jembatan Arts dan Archeveche, serta mengunjungi taman Jardin du Luxemborg untuk berfoto.
Gisa merasa seperti seorang ABG kembali, dengan apa yang dia dan suaminya lakukan beberapa hari terakhir ini. Dengan bebas mereka dapat berjalan sambil berpegangan tangan, berfoto bersama, bermesraan di jalanan, tanpa Gisa takut dan khawatir akan ada orang lain yang mengenalinya atau paparazi yang memfotonya.
Malam tadi, Catra mengajak sang istri untuk mengunjungi kawasan elite, yaitu Champ Elysees. Di malam hari, cahaya lampu dan kendaraan yang berlalu lalang, membuat tempat ini semakin memukau.
Champ Elysees merupakan destinasi wisata mewah, yang menawarkan semuanya dalam area sep
Terimakasih sudah membaca ❤️❤️ ayo vote yang banyak... Love you
Gisa dan Catra, saat ini tengah berada di dalam jet pribadi, Ganendra Group, yang akan membawa mereka pada perjalan ke negara selanjutnya. Mereka setidaknya akan menghabiskan belasan jam, didalam pesawat itu. Gisa hanya memakai pakaian santainya saat di dalam pesawat. Sebuah rok mini berbahan jeans, dengan kaos putih berlogo, brand mewah dunia. Rambutnya dia gerai, dengan bando kain sebagai pelengkap dan pemanis penampilannya. Sebenarnya, bukan bando asli juga yang Gisa pakai! Gisa memakai sebuah syal yang dia lipat kecil agar terlihat menyerupai bando. Dan penampilannya berhasil mencuri perhatian sang Arjuna, yang dari awal take off, terus memperhatikannya. Bukan hanya Gisa yang tampil dengan santai sore ini. Catra pun tidak kalah santainya dengan sang istri. Catra memakai Hoodie hitam dengan logo off di depan dadanya. Catra padukan Hoodie hitamnya, dengan celana sport abu, yang panjangnya hanya sebatas paha, serta sepatu sport putih yang sama persis
Gisa dan Catra masih berada di udara. Mereka masih membutuhkan beberapa jam lagi untuk sampai ke tempat, yang akan menjadi tujuan honeymoon mereka selanjutnya, yaitu Melbourne, Australia. Gisa bahkan dibuat bertanya-tanya, kenapa suaminya memilih negara tersebut sebagai tujuan dari honeymoon mereka? Kenapa tidak ke Inggris? Atau negara Eropa lainnya? Namun sayang, Gisa tidak dapat membaca pikiran suaminya. Dia hanya bisa mengikuti kemanapun sang suami akan membawanya, sekalipun tempat tersebut adalah neraka. Saat ini, mereka tengah berada di dalam kamar utama jet pribadi mewah, keluarga Ganendra. Sepertinya saat sampai di Australia pun, Gisa hanya bisa tidur dan beristirahat. Terlalu banyak menghabiskan waktunya di udara, membuat Gisa linglung. Bahkan perbedaan waktu yang jauh dari negara satu ke negara lainnya, membuat Gisa terkena jet lag. Saat perjalanan dari Indonesia menuju Prancis, mereka menghabiskan 17 jam di perjalanan. Dan sekarang,
"Kamu! Apa tidak dengar yang anak saya ucapkan?!" tanya seorang pria pemilik suara bass, yang menakutkan bagi Abhi. "I-iya, Tuan" jawab Abhi tergagap. Dean turun dari atas kursi yang tengah didudukinya, kemudian berjalan kearah, Tuan Arsenio. Dia menjulurkan tangannya, dan disambut oleh sang Delmiero tersebut. Dean mencium punggung tangan Tuan Arsen, kemudian beralih mencium tangan Zeca, yang datang bersama sang ayah. Tuan Arsenio dibuat takjub dengan kesopanan sang pewaris kerajaan Ganendra tersebut. Dia salut dengan didikan yang diajarkan ibunya pada anak 2 tahun itu. Sementara Abhi yang menyaksikan apa yang keponakannya lakukan, hanya memutar bola matanya jengah. Lihatlah bagaimana perbedaan perlakuan yang didapatkannya dari sang keponakan! Mereka semua akan berangkat menuju Melbourne, dengan menggunakan jet pribadi, milik Tuan Arsenio. Setelah mengantarkan sang Ganendra selamat sampai tujuan, Tuan Arsenio sendiri akan kembali ke Italia, te
Di sini saya akan membagikan nama-nama lengkap para pemeran "Mendadak Dinikahi CEO Tampan". Barang kali ada yang mau menyumbang nama buat peran-peran tambahan, ataupun buat cerita kedua aku setelah cerita ini selesai. Tulis saja di kolom komentar. Author harap, kalian dapat membaca cerita ini sampai selesai. Karena buku kedua, ada kemungkinan sekuel dari buku aku yang pertama. 1. Catra Dewantara Ganendra (Catra). 2. Nirwasita Gistara Savrinadeya (Gisa). 3. Deankara Kamazuya Ganendra (Dean). 4. Abhinav Arundaya Araav (Abhi). 5. Fazzura Achazia Cristabell (Zurra). 6. Astra Zeneca Delmiero (Zeca). 7. Kayanna Auristella Ganendra (Anna). 8. Kaisara Donahoue (Kai). 9. Ayumma Khaleysa Donahoue (Yumma). 10. Arsenio Delmiero Dimitri (Arsen). 11. Serravina (Bik Serra). 12. Nirwan Radeya. 13. Jocelyn. 14. Ramaesha Ardenillo Mahatma (Rama). 15. Monanta Paradisya
Rombongan yang membawa putra mahkota telah tiba di Australia. Mereka menghabiskan 7 jam perjalanan untuk sampai di sana. Zeca menggendong Dean yang masih terlelap dalam kursinya. Abhi yang melihatnya, segera menghampiri dan mengambil alih tubuh mungil sang putra mahkota untuk dia gendong. Apa yang dilakukan Abhi, tidak lepas dari pengawasan mata tajam seorang, Delmiero. Bahkan apa yang dilakukan Abhi, membuat sudut bibirnya sedikit terangkat keatas. Saat mata Abhi dan Zeca bertemu, tiba-tiba suasana mendadak menjadi canggung. Semua ini gara-gara Tuan Arsenio yang melontarkan leluconnya pada Zeca, dan mengatakan bahwa Abhi cocok dijadikan sebagai menantu. Ya, Abhi menganggap apa yang Tuan Arsenio katakan, hanya sebagai lelucon. Mana mungkin seorang ketua mafia yang merupakan pemimpin bagi dunia hitam, berniat menjadikan seorang Abhi yang bahkan takut pada seekor anjing, sebagai menantunya. Sangat tidak mungkin, pikirnya. Saat mereka turun dari
Catra membawa tubuh mungil sang anak, masuk kedalam kamar yang ditempatinya bersama sang istri. Kamar, di sebuah hotel bintang lima, yang akan ditempatinya dalam beberapa hari kedepan. Gisa yang baru keluar dari dalam kamar mandi, langsung menoleh ke arah pintu yang berbunyi, yang menandakan adanya seseorang yang memasuki kamarnya. Kamar di hotel yang Gisa dan Catra tempati sendiri, memiliki pemisah di setiap ruangannya. Jadi untuk sampai di kamar utama, seseorang harus melewati ruang tengah dan ruang rapat terlebih dahulu. Gisa memegang bathrobe yang sedang di pakainya dan menurunkan handuk kecil yang dia gunakan untuk mengeringkan rambutnya. Dia menunggu dengan cemas, dengan mata yang tidak dia alihkan dari arah pintu masuk kamarnya. Mata Gisa melebar, saat melihat siapa yang memasuki kamarnya. Sang suami masuk dengan menggendong tubuh mungil sang anak. Pamitnya, Catra akan bertemu dengan teman lamanya di restoran lantai bawah. Gisa
Gisa membuka matanya secara perlahan, saat merasakan tangan miliknya tertindih tubuh seseorang. Sudut bibir Gisa terangkat keatas, saat manik coklat miliknya menangkap pemandangan indah yang tersaji didepan matanya. Sebuah tubuh mungil, tengah meringkuk dalam tidur nyenyak nya dengan tubuh yang terbalut selimut putih. Di samping tubuh mungil tersebut, masih berbaring pula tubuh jangkung seorang pria yang mengenakan kemeja tidur biru dongker nya, dengan bagian dada yang terbuka. Walaupun si pria yang terkenal dingin tersebut tengah terlelap, tapi gayanya tetap elegan. Tidur terlentang dengan tangan sebelah kanan dia lipat diatas kepalanya. Sementara bagian pinggang kebawah terbalut selimut yang sama, dengan si mungil yang terlelap disampingnya. Dalam kamus si pria tersebut, sepertinya tidak ada istilah ngorok ataupun tidur dengan keadaan mulut terbuka. Tuhan mengtakdirkan dia untuk terlahir menjadi seseorang yang sempurna dari berbagai aspek. W
Hari ini adalah hari ke empat Dean di Australia. Tiga hari kebelakang, Catra mengajak Dean dan Gisa mengeksplor tempat-tempat yang 3 tahun lalu pernah Catra dan Gisa datangi. Catra berharap, dengan menelusuri kenangan saat pertama kali mereka bertemu, dapat mengembalikan ingatan Gisa. Namun nihil. Sedikit pun, Gisa tidak dapat mengingat tentang Catra ataupun momen tentang mereka di tempat tersebut. Rencananya, hari ini Catra akan mengajak sang anak ke Fairy Park di Anakie Victoria. Fairy Park sendiri adalah tempat bermain anak, yang dibangun 35 tahun lalu. Tempat tersebut menyajikan seluruh cerita dongeng anak di dalam satu tempat luas, dengan boneka-boneka karakter yang di simpan didalam tempat kaca. Dari dalam kaca itu, terdengar seseorang membacakan cerita atau kisah dari dongeng itu sendiri. Catra membawa mobilnya sendiri, namun tetap dengan pengawasan bodyguard bayangan dan Zeca yang mengikutinya dengan menggunakan mobil lain. Dea