Share

28. Kedatangan Dikta

Seorang pemuda melangkah keluar dari pesawat yang baru saja ditumpanginya dengan perasaan riang. Ia telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Senyum tak henti menghiasi wajahnya ketika berada di dalam taksi yang membawanya dari lokasi bandara di Tangerang menuju Jakarta. Ini bukan pertama kalinya ia menjejakkan kaki di ibu kota. Namun kali ini akan berbeda karena ia akan menetap.

Setelah mendapat panggilan wawancara kerja dari sebuah perusahaan besar di Jakarta, Dikta langsung terbang dari Lampung. Wawancara kerja itu adalah seleksi akhir dan ia yakin akan lolos. Kalaupun akhirnya tidak lolos, ia berencana akan tetap berada di ibu kota untuk mencari pekerjaan lain. Dikta menghela napas ketika sopir taksi berhenti tepat di depan sebuah rumah indekos.

Dikta telah berjanji dengan salah seorang temannya bahwa ia akan menginap di kamar indekos temannya tersebut selama ia mencari indekos yang lain. Namun beberapa jam menunggu, batang hidung si kawan tak juga muncul. Sa
khairunnisastuff

Hello, "Melodi Abelia" readers. Long time no see! Sorry for such a hiatus, author-nya hibernasi kemarin, lol. Sekarang "Melodi Abelia" kembali hadir, semoga kalian belum pada lupa sama jalan ceritanya, ya. Hahaha. Thank you for reading! ❤

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status