Share

Rapuh

Pagi kelam itu adalah hari di mana seharusnya dia akan menjalani interview di sebuah perusahaan properti terkenal di London. Namun, sang ibu dengan berbagai alasan, terus menahannya untuk pergi. "Bilang saja kalau kau ingin kencan dengan Raja! Pakai ada alasan interview segala!" oceh Rosanna.

"Aku tidak pernah berbohong dalam hal apapun, Ma. Justru akulah yang seringkali menutupi kebohonganmu," timpal Zivanna dengan santainya sambil memasukkan berkas-berkas ke dalam map.

"Anak kurang ajar!" tangan kanan Rosanna melayang begitu saja, menampar pipi mulus Zivanna. Tamparan yang begitu keras, sampai-sampai sudut bibir gadis itu meneteskan darah. "Seharusnya dulu kamu mati!" umpatnya.

"Mungkin lebih baik aku mati daripada menderita begini," Zivanna menyahut lirih sambil kakinya melangkah ke arah dapur. "Akan kumasakkan sarapan, supaya mama tidak mudah emosi," ujarnya setengah menyindir. Tak dipedulikannya sumpah serapah Rosanna yang membuat telinga dan hatinya memanas. Zivanna malah men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status