Share

The Real Problem

"Memangnya apa yang tidak saya ketahui tentang Zizi, Om? Apa dia mempunyai saudara? Terus terang saja, bagi saya, keluarganya terasa begitu misterius," Raja tampak begitu resah. Sesekali ekor matanya melirik pada Zivanna yang lebih banyak diam dan menyembunyikan wajahnya di balaik tubuh tegap Raja.

Sementara, ruang persidangan sudah mulai sepi. Bahkan hakim pun terlihat sudah meninggalkan kursi kebesarannya.

"Kita lanjutkan bicara di luar saja," ajak Hendra.

Mau tak mau, semua orang mengikuti. Tak terkecuali Jean dan Brandon yang sebetulnya tidak paham dengan apa yang dibicarakan. Hendra lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia.

Pengacara Raja sendiri memutuskan untuk mendekat pada kedua orang tua Raja yang sibuk menerima telepon.

Hendra memilihkan sebuah kafetaria yang terletak di seberang gedung pengadilan. Meja paling pojok menjadi spot paling tepat bagi pria paruh baya tersebut. Terlebih, mejanya berukuran paling besar dibandingkan meja lainnya di tempat itu.

"Nona Jean, kuharap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status