Share

Chapter 5

"Sial! Sial!  Apes aku" satu kalimat itu yang hanya keluar dari mulut Lisa.

Semakin bingung Miya dengan temannya satu ini, tanya Miya "Kenapa? ada apa sih sebenarnya? Cerita sini ngga papa kayak sama siapa aja kamu"

"Aku lihat sesuatu yang bikin aku sial hari ini" dengan wajahnya ditutupi kedua tangannya. 

Miya menjelaskan, biasanya seorang Lisa ngga senang ngga marah selalu flat, dan akhir-akhir ini ngga teratur, lusuh berbeda hari hari biasanya. 

"Kamu aneh banget akhir-akhir ini tau ngga, ngga seperti biasanya gatau ada masalah apa yang kamu sembunyikan" ditutup pertanyaan. 

"Ahh..! Masa iya kah ? ngga ada apa-apa kok ngga ada yang aku sembunyiin juga santai mungkin perasaanmu saja yang khawatir sama aku" jawab Lisa sekenanya. 

"Habis ini kelas olahraga, kita ke lapangan yuk" ajak Miya sambil menarik tangan Lisa. Sedangkan Lisa hanya menganggukkan kepala saja bertanda mau di ajak. 

Keadaan dilapangan terlihat sepi, terlihat Miya memaksa Lisa buat jujur apa yang terjadi akhir-akhir ini yang membuat dia berubah.

"Hay! Lisa, Miya mau ke mana kalian berdua" seseorang menyapa dari arah belakang. 

Ternyata kak Galih bersama Aldy juga, 'mereka berdua kenapa bisa bersama sih dan mau apa berada disini' dalam lamunan Lisa seolah tidak menyangka akan ketemu mereka berdua.

"Hai Kak senior, Aldy! mau ke sana nih, kalian berdua juga lagi ngapain disini? " sapa Miya

"Halo kak.... " Sapa Lisa terlihat panik melihat mereka berdua bersama.

'Si jelek itu pernah bilang dia bakal bantu aku, maksud dia bukan langsung ngomong ke kak Galih kalau aku suka kak Galih? Sepertinya lebih baik aku menghindar dulu' gumam Lisa dalam hati. 

Mundur pelan...

Mundur pelan...

Mundur pelan...

"Hey! kamu yang disana hati-hati, Awas!" peringatan keras dari seseorang yang jauh dari arah belakang. 

Dan tiba-tiba.... 

Sttt... 

Duakkk...!!

Sebuah bola melayang  tepat mengenai wajah Lisa, dan dia tidak sempat menghindari bola itu. 

Ehh..!! 

Aldy dan Galih yang tepat tidak jauh  didepan Lisa, refleks cepat ditunjukkan oleh Galih langsung menangkap gadis itu hampir jatuh kebelakang. Tangan kanan memegang tangan lisa dan tangan kirinya memegang punggung, seperti adegan film film yang bertema romantis. 

"Kamu ngga apa-apa kan Lis ?" tanya Galih dengan senyum ciri khasnya. 

Gadis itu hanya menatap wajah Galih seseorang yang dia suka selama ini, baru kali ini dia bisa menatap wajahnya sedekat ini. Perasaan yang entah bagaimana yang dia rasakan senang sudah pasti, grogi dan mulut seperti tidak bisa diajak kerja sama untuk berbicara. 

"Hah! jaman apaan sih masih pakai legging seperti itu xiixi" oceh Aldy sambil tertawa kecil melihat gadis itu.

Tangan Galih melepas semua yang dia tumpu, sedangkan Lisa menepis.

'Dasar cowok jelek, nyebelin ngga bisa apa lihat orang lain senang ngomongnya begitu banget' geram lisa dalam hatinya. 

"Lisa, dengar-dengar kamu masuk sekolah ini, dan sekarang kamu sudah terbiasa belum disini?" tanya ramah Galih terlihat juga senyum diwajahnya.

Tinggi ideal, ganteng, putih bersih kulitnya, ramah, mudah tersenyum, cool, pintar, pria idaman banget bagi kalangan cewek terutama Lisa yang menyukainya sejak dibangku SMP, hanya saja dia tidak berani mengungkapkan perasaannya sampai saat ini masuk SMA yang sama lagi. 

Degg.. Degg!!

Degg.. Gegg!! 

Degg.. Degg!! 

"Lumayan kak... disisi lain juga ada Miya yang selalu membantuku kok kak semua pasti akan baik-baik saja" jawab Lisa dengan perasaan canggung. 

Wajah Lisa berubah seketika, pipinya terlihat memerah, jawabanya juga terbata-bata, tatapan matanya hanya melihat wajah Galih tanpa berkedip berdikitpun, tidak akan pernah menyangka akan kejadian tadi seperti mimpi saja. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status