Share

Chapter 6

Tangan Aldy menutup mulutnya sendiri, menahan ketawa melihat reaksi Lisa yang tidak bisa apa-apa didepan Galih. 

"Baguslah kalau begitu, kamu dulu orangnya ngga banyak bicara, kalau ngga bilang mana ada orang yang tau?" ujar Galih kepada Lisa sambil nenundukkan  badan karena tinggi mereka berbeda dengan satu tangannya mengusap ke kepala Lisa. 

"Cari aku kalau butuh apa-apa yah, ngga usah sungkan ataupun malu-malu oke?" tambah Galih sambil mencubit pipi Lisa yang gemesin itu. 

Lisa tidak bisa berkata apa-apa lagi, pipinya yang memerah tidak bisa ditutupi. Kemudian Aldy dan Galih menjauh melambaikan tangan juga mengucapkan sampai jumpa lagi.

Obrolan kecil antara Lisa dan Miya yag terdengar saat ini, mereka memuji Galih yang kharismanya tidak kalah sama Aldy yang mendapat penghargaan cowok terganteng satu sekolahan itu. 

Dalam benak Lisa masih berpikir apa mungkin semua yang dilakukan ini karena Aldy? apakah dia beneran mau membantuku? lalu kenapa? apa alasanya dia melakukan semua ini? ada apa dibalik semua ini? Pikiran lisa yang banyak pertanyaan, dia merasa antara senang atau sedih dari kejadian tadi.

Setelah itu mereka berdua kembali ke kelas. 

Beberapa jam kemudian...  

"Akhirnya pulangggg... jugaaa.. " teriak salah satu siswa di salah satu ruang kelas. 

"Kamu ngga ke ruang seni kan hari ini Lis ? Kita pergi ke toko minuman yang aku bilang waktu itu hayukk !" seru Miya mengajak lisa dengan semangat. 

Ehh... ?!

Dari belakang ada yang menarik seragam Lisa seperti anak kecil. 

"Miya kan ? Maaf aku pinjam temanmu sebentar" seru Aldy dengan senyum manis seperti biasanya kemudian menjauh dari Miya. 

Hmmm.. 

Siaalll.. Siall..!!

Tatap Lisa mengarah tajam ke mata Aldy, yang entah kenapa menarik aku dan mau mengajak kemana sebenarnya. 

Disisi lain Miya merasa bingung "Sejak kapan mereka berdua jadi sedekat ini? Sebaiknya besok saja saya tanya langsung sama Lisa".

Aldy mengajak Lisa ke pinggir kota yang tepi sungai, asri, damai, angin semilir, banyak burung berterbangan, dan senjapun terlihat indah dari arah sini apalagi ditambah ada jembatan yang menghubungkan dua tempat terpisah karena sungai.

"Kamu ngapain selalu menghindar dariku terus ? Awas saja kalau kamu berani bocorin rahasiaku!" seru Aldy dengan perkataan yang tegas. 

"Iya.. Iya maaf, ngga kenapa kenapa kok" jawab singkat Lisa padahal dalam hati lisa malah berkata berbeda, 'ngga menjauh darimu justru semakin membahayakan aku ....'

"Kamu pengen tau ngga sesuatu tentang Galih ?" tanya Aldy dengan menyilangkan kedua tangan. 

"Ngga?" reflek Lisa langsung menolak.

"Ohhh gitu yah.. Yaudah kalo ngga mau tau, sia-sia berarti selama ini aku bantu kamu dengan susah payah" kesal mendengar Lisa yang menjawab tanpa pikir panjang langsung menolak. 

'Dia pasti sengaja.... Tapi aku sebenarnya pengen tau, yaudahlah apa boleh buat.' gumam Lisa dalam hati gelisah.

Tak lama kemudian....

"Tunggu... aku.. !!!! Aku pengen tau...!!! Aku pengen tau semuanya tentang senior!!" teriak Lisa lantang berubah pikiran. 

"Kalian cewek itu beda dimulut lain dihati yah, kalau seperti itu saya bakal kasih tau dengan senang hati tenang saja" dengan nada agak merayu. 

Berjalan mendekat ke arah Lisa kemudian berkata tepat ditelinga dan membisikkan "Galih itu sebenarnya sudah punya pacar loh"

Hahh..!! 

Tercengang Lisa mendengar itu.

Sejenak terdiam suasana menjadi hening, perasaan Lisa saat ini seperti terkena batu yang besar bahkan sakit lebih dari itu. Tiga tahun lamanya bahkan dia belum sempat menyatakan perasaannya namun semuanya berakhir seperti ini? apakah benar perkataanya itu atau dia sedang bercanda? 

Hanya sebuah penyesalan yang dia terima, belum berani mengungkapkan perasaannya selama ini ternyata orang yang dia sukai sudah memiliki pasangan. Betapa hancurnya perasaanku saat ini, tidak ada semangat hidup lagi. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status