Share

Chapter 9

Tangan Aldy masih didagu menaikkan wajah Lisa yang dari tadi menunduk, terlihat Aldy sedang mengomentari Lisa.

"Kamu itu seperti ngga bisa senyum ya ? Rusa bodoh!" ujar Aldy. 

Tidak selang beberapa lama lisa mendengar omongan Aldy, Lisa pun mulai tersenyum.

"Bukan senyum datar seperti itu. Bodoh!" Lanjutan kalimat tadi.

 Dari kejauhan Galih dan Maya melihat mereka berdua seperti pasangan yang aneh. "Lisa! Kamu berdua sudah selesai belum, aku dan kak senior sudah selesai tinggal mau bayar nih " teriak Maya sambil melambaikan tangannya. 

"Hah! Banyak banget barang yang dia beli"

"Ngga kurang banyak tuh" ujar mereka berdua kaget melihat belanjaan Galih dan Maya. 

"Lisa, Rusa kecil. Kelihatanya bagus kok, cocok di kamu." terlihat tersenyum Galih sambil mengatakan itu sama Lisa. 

"Ah, makasih kak" jawab Lisa lirih. 

Cukup satu kalimat saja, Dia bisa membuat perasaanya lega dan melambung tinggi layaknya balon. Berseru-seru senang, seperti itu yang Lisa rasakan saat mendenger ucapan orang yang dia suka. 

Setelah beberapa menit kemudian mereka ber empat berpisah, tetapi Aldy menemani Lisa pulang kerena kebetulan arah mereka pulang sama. 

" Lihat apa sih" kebingungan Aldy yang melihat Lisa memandang ke arahnya.

"Terima kasih ya!" kata Lisa sambil tersenyum begitu terlihat mempesona. 

'Bodoh! Harusnya kamu senyum begitu ke dia bukan ke aku!. Ckkck lagian juga sudah lamban, masih saja mendiamkan perasaannya sendiri' gumam Aldy dalam hati. 

Senja pun tiba, matahari berpamitan. Siang bergati malam, suara burung pun berhamburan pulang, karena hari mulai malam. Lisa mulai masuk ke dalam rumahnya, dan Aldy melanjutkan perjalanan menuju ke apartemennya.

Setelah masuk kerumahnya dia merasa hari ini bahagia karena selama tiga tahun dia tidak berani berbicara sama Galih, jangankan berbicara menatap wajahnya pun sebelumnya terasa jantungnya mau copot dan tidak bisa berkata.

*

~Persiapan sebelum ujian~

Di sore yang cerah itu, terlihat Miya sedang belajar berdua sama Lisa dikamar. Seperti biasa layaknya gadis yang lainnya mereka bergosip ngomong sana sini.

"Lisa, bagus juga itu jepit rambutmu, sabtu kemarin kamu pergi jalan kemana hayoo.. Kasih tau sini!" sambil tangan menunjuk ke arah jepit rambut baru Miya merasa penasaran. 

"Ah.. Ini.. Ini... " jawab Lisa mulai gugup. 

"Kalau hari ini kamu ngga ngasih tau juga.... Heh.. Heh.. Heh.. " Miya yang masih penasaran. 

"Sstt! Iya.. iya aku bakalan kasih tau kamu" jawab Lisa tergesa

"Cerita sekarang!" tegas Miya

Tak lama kemudian Lisa menceritakan "Sebenarnya gini, aku pergi jalan sabtu kemarin terus ngga sengaja ketemu senior, Aldy, Maya teru setelah itu.... " dengan panjang lebar Lisa menjelaskan kejadian kemarin yang dia lakukan. 

'Maaf ya Miya aku harus bohong semua itu sama kamu....  Tapi aku juga ngga bisa ngasih tau kamu rahasia Aldy' sedih rasanya dalam hati Lisa berbohong kepada sahabatnya sendiri tapi apa boleh buat.

Hah..?! 

Histeris kaget Miya mendengarkan cerita sahabatnya "Cuma beberapa hari ngga aku perhatiin, kamu tiba-tiba pergi kencan" 

Beberapa menit kemudian, ekspresi Miya berubah "Tapi aku ngga pernah kepikiran Aldy bakal bersedia bantuin kamu, dia perhatian juga ternyata sama kamu. Btw kamu juga bodoh ya, udah susah-susah dapet kesempatan ketemu senior, kenapa ngga gesit dikit loh!"

'Memang hari ini aku merasakan penyesalan sangat mendalam karena aku ngga berani..... Kalo berani mah mana mungkin tiga tahun ngga ada kemajuan. Tiap kali liat dia aja, rasanya mendadak dadansaya sesak nafas... ' dalam hati Lisa penuh penyesalan, dengan tingkah konyol dia menggigit selimut serta menangis. 

"Iya deh tidur saja sana, dasar bodoh! " greget Miya. 

'Lagipula masih ada satu minggu sebelum ultah senior, sebaiknya kasih kado apa ya? Selama ini aku kasih kado apa aja ya ke orang lain?' berfikir sejenak Lisa ditempat tidurnya. 

'Aku sepertinya cuma pernah kasih kado sama Miya, setiap tahun aku kasih kado dia.....  Tahun pertama kenal kasih boneka kelinci ukuran mini, tahun kedua kenal kasih boneka monyet ukuran sedang, tahun ketiga kenal kasih boneka cumi ukuran standar. Tibactiba merasa ngga enak sama Miya, sepertinya cuma kamu yang mau menerima kado dariku yang ngga kreatif itu" lanjut pikirannya sambil membayangkan itu semua. 

Hoaamm!! 

"Lisa! Ayo bangun!" tangannya menggerakkan badan Lisa berusaha membangunkannya.

'Sudah pagi ya? ngga bisa tidur semalaman, aku bener-bener gatau harus kasih dia apa!' benak Lisa. 

~Beberapa jam kemudian~

Jam istirahat,  mereka bedua sedang berjalan kearah kantin sekolah. 

"Untuk kado ulang tahun sebaiknya kasih apa ya?" tanya Lisa kepada Miya. 

'Buat Galih kah?' batin Miya. 

"Seandainya... kalau kebetulan yang mau aku kasih itu cowok.... seandainya nih ya" jawab Miya dengan penuh tebakan,

'Beneran buat Galih' batin Miya. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status