Tangan Aldy masih didagu menaikkan wajah Lisa yang dari tadi menunduk, terlihat Aldy sedang mengomentari Lisa.
"Kamu itu seperti ngga bisa senyum ya ? Rusa bodoh!" ujar Aldy.
Tidak selang beberapa lama lisa mendengar omongan Aldy, Lisa pun mulai tersenyum.
"Bukan senyum datar seperti itu. Bodoh!" Lanjutan kalimat tadi.
Dari kejauhan Galih dan Maya melihat mereka berdua seperti pasangan yang aneh. "Lisa! Kamu berdua sudah selesai belum, aku dan kak senior sudah selesai tinggal mau bayar nih " teriak Maya sambil melambaikan tangannya.
"Hah! Banyak banget barang yang dia beli"
"Ngga kurang banyak tuh" ujar mereka berdua kaget melihat belanjaan Galih dan Maya.
"Lisa, Rusa kecil. Kelihatanya bagus kok, cocok di kamu." terlihat tersenyum Galih sambil mengatakan itu sama Lisa.
"Ah, makasih kak" jawab Lisa lirih.
Cukup satu kalimat saja, Dia bisa membuat perasaanya lega dan melambung tinggi layaknya balon. Berseru-seru senang, seperti itu yang Lisa rasakan saat mendenger ucapan orang yang dia suka.
Setelah beberapa menit kemudian mereka ber empat berpisah, tetapi Aldy menemani Lisa pulang kerena kebetulan arah mereka pulang sama.
" Lihat apa sih" kebingungan Aldy yang melihat Lisa memandang ke arahnya.
"Terima kasih ya!" kata Lisa sambil tersenyum begitu terlihat mempesona.
'Bodoh! Harusnya kamu senyum begitu ke dia bukan ke aku!. Ckkck lagian juga sudah lamban, masih saja mendiamkan perasaannya sendiri' gumam Aldy dalam hati.
Senja pun tiba, matahari berpamitan. Siang bergati malam, suara burung pun berhamburan pulang, karena hari mulai malam. Lisa mulai masuk ke dalam rumahnya, dan Aldy melanjutkan perjalanan menuju ke apartemennya.
Setelah masuk kerumahnya dia merasa hari ini bahagia karena selama tiga tahun dia tidak berani berbicara sama Galih, jangankan berbicara menatap wajahnya pun sebelumnya terasa jantungnya mau copot dan tidak bisa berkata.
*
~Persiapan sebelum ujian~
Di sore yang cerah itu, terlihat Miya sedang belajar berdua sama Lisa dikamar. Seperti biasa layaknya gadis yang lainnya mereka bergosip ngomong sana sini.
"Lisa, bagus juga itu jepit rambutmu, sabtu kemarin kamu pergi jalan kemana hayoo.. Kasih tau sini!" sambil tangan menunjuk ke arah jepit rambut baru Miya merasa penasaran.
"Ah.. Ini.. Ini... " jawab Lisa mulai gugup.
"Kalau hari ini kamu ngga ngasih tau juga.... Heh.. Heh.. Heh.. " Miya yang masih penasaran.
"Sstt! Iya.. iya aku bakalan kasih tau kamu" jawab Lisa tergesa
"Cerita sekarang!" tegas Miya
Tak lama kemudian Lisa menceritakan "Sebenarnya gini, aku pergi jalan sabtu kemarin terus ngga sengaja ketemu senior, Aldy, Maya teru setelah itu.... " dengan panjang lebar Lisa menjelaskan kejadian kemarin yang dia lakukan.
'Maaf ya Miya aku harus bohong semua itu sama kamu.... Tapi aku juga ngga bisa ngasih tau kamu rahasia Aldy' sedih rasanya dalam hati Lisa berbohong kepada sahabatnya sendiri tapi apa boleh buat.
Hah..?!
Histeris kaget Miya mendengarkan cerita sahabatnya "Cuma beberapa hari ngga aku perhatiin, kamu tiba-tiba pergi kencan"
Beberapa menit kemudian, ekspresi Miya berubah "Tapi aku ngga pernah kepikiran Aldy bakal bersedia bantuin kamu, dia perhatian juga ternyata sama kamu. Btw kamu juga bodoh ya, udah susah-susah dapet kesempatan ketemu senior, kenapa ngga gesit dikit loh!"
'Memang hari ini aku merasakan penyesalan sangat mendalam karena aku ngga berani..... Kalo berani mah mana mungkin tiga tahun ngga ada kemajuan. Tiap kali liat dia aja, rasanya mendadak dadansaya sesak nafas... ' dalam hati Lisa penuh penyesalan, dengan tingkah konyol dia menggigit selimut serta menangis.
"Iya deh tidur saja sana, dasar bodoh! " greget Miya.
'Lagipula masih ada satu minggu sebelum ultah senior, sebaiknya kasih kado apa ya? Selama ini aku kasih kado apa aja ya ke orang lain?' berfikir sejenak Lisa ditempat tidurnya.
'Aku sepertinya cuma pernah kasih kado sama Miya, setiap tahun aku kasih kado dia..... Tahun pertama kenal kasih boneka kelinci ukuran mini, tahun kedua kenal kasih boneka monyet ukuran sedang, tahun ketiga kenal kasih boneka cumi ukuran standar. Tibactiba merasa ngga enak sama Miya, sepertinya cuma kamu yang mau menerima kado dariku yang ngga kreatif itu" lanjut pikirannya sambil membayangkan itu semua.
Hoaamm!!
"Lisa! Ayo bangun!" tangannya menggerakkan badan Lisa berusaha membangunkannya.
'Sudah pagi ya? ngga bisa tidur semalaman, aku bener-bener gatau harus kasih dia apa!' benak Lisa.
~Beberapa jam kemudian~
Jam istirahat, mereka bedua sedang berjalan kearah kantin sekolah.
"Untuk kado ulang tahun sebaiknya kasih apa ya?" tanya Lisa kepada Miya.
'Buat Galih kah?' batin Miya.
"Seandainya... kalau kebetulan yang mau aku kasih itu cowok.... seandainya nih ya" jawab Miya dengan penuh tebakan,
'Beneran buat Galih' batin Miya.
"Kalau pas kebetulan cowok itu orangnya ramah, kasih dompet saja gimana? atau syal rajutan juga boleh tuh." kata Miya "Eh! tapi ini belum musim dingin, ngga apa kasih syal?" imbuh Miya.Dengan memikirkan omongan Miya, dia ingin kado yang special tentu yang kreatif juga. "Tapi mau kasih kado apapun juga tetap butuh money kan.... jadi.... ? " bergumam lirih Lisa.Tak selang lama berfikir, Lisa langsung lari kencang masuk ke dalam toko roti dan berteriak "Miya! Aku minggu ini bakal ganti makanan jadi makan roti!""Yeah! Akhirnya Lisa sadar juga, semangat!" dengan wajah penuh semangat Miya akhirnya senang lihat sahabatnya berubah.Di dinding toko terdapat poster menu roti baru yang begitu menggoda. Sambil menunggu pelayannya dia membaca tulisan poster menu roti baru itu "Diskon produk baru! Rasa favoriteku lagi, cokelat almond! Uhh.. "'Ngga boleh! Harus hemat!' benak Lisa"Pak, mau beli kue gulung yang lima ribu it
"Pantas saja kamu ngga ada kemajuan sedikitpun dalam tiga tahun, kasih aja apa yang dia suka! Kayak gini aja kamu masih butuh bantuanku" tersenyum Aldy mengatakan itu. Berfikir senjenak dengan omongan itu, flasback kemarin orang nyebelin pernah mengatakan apa saja yang galih suka salah satunya kue kudapan manis, oh iya bener dia suka kue kudapan manis. "Kasih yang dia suka... Oh! Kudapan manis ya itu" seru Lisa. Dengan masih membayangkan respon Galih setelah nerima kue kudapan mais dari Lisa. 'Wah kue kudapan mais buatan dari Lisa enak ya. Kadonya buatan sendiri baru itu punya arti' dalam benak lisa membayangkan Galih berkata seperti itu. "Oh! Tinggal buat aja sesuatu yang senior suka" pikiran Lisa memang mengispirasi. "Buat sendiri? Emang bisa?" timpal Aldy. "Eh..? Oh iya aku.... ngga bisa bisa buat sendiri dan ngga ada peralatan buat membuatnya hufft" sahut Lisa dengan lemas. "Hmmm... Aku p
Setelah dipersilahkan masuk Lisa ke dalam rumah dan baru melangkah dia melihat sekitar ruangan yang berantakan sekali seperti kapal pecah."Rumahmu ini.... Perlu aku panggil polisikah .." tercengang Lisa melihat sekeliling ruangan yang berantakan.Taruh baju sembarangan, buang sampah sembarangan, taruh alat makan sembarangan, semua tak tertata rapi dan letaknya tidak sesuai tempat."Kalo gitu kita langsung mulai yuk! Tapi aku lupa naro buku resep kuenya dimana, minta tolong batu cariin ya" ujar Aldy dengan senyuman"Katanya bisa buat kue" ujar Lisa."Harus lihat buku dulu baru bisa buat lah" sahut Aldy."Kalo gitu cari aja digoogle lah!" ujar Lisa."Maaf tapi sinyal dirumahku jelek" sahut Aldy."Ngeselin!" Lisa menjawab.Terdengar mereka berdua saling beradu argument tidak mau kalah satu sama yang lain. Di sisi lain memang Aldy sengaja mengundang Lisa ke rumahnya. Selain membantu dia ajarin
"Eh! Itu bukannya foto kamu sama Artis ibu kota yang terkenal itu ya ..."Lisa mencoba membuka pembicaraan terlebih dahulu.Buka..Taruh..."Jangan lupa perjanjian yang kita buat ya!" geram Aldy dengan menaruh kembali foto itu di Almari yang paling atas."Iya iya Maaf sebelumnya, aku ngga akan bilang ke siapapun kok!" dengan kepala menunduk Lisa menjawab.~Kemudian beberapa menit~Hening ..."Anu, sebenernya.. Emm... Kamu sama dia?" dengan gugup Lisa mencoba bertanya."Coba tebak pakai otakmu itu kutu buku, kalau benar aku kasih hadiah!" coba cairkan suasana walaupun Aldy agak kesal."Pacar?" dengan otomatis keluar kata itu dari mulut Lisa. Tapi belum sempat Aldy mengeluarkan untuk mengoreksi."Ngga, ngga itu ngga mungkin ngga masuk akal sama sekali. Dia kan artis cantik, terkenal populer pula. Mana
Mereka berdua melangkah ke arah pintu. Aldy ngintip ke arah lobang pintu."Jam segini siapa tamu yang datang?" tanya Lisa dengan polos"O ho bakalan menarik nih, coba lihat sini" kata Aldy dengan senyum sinis.Kemudian Lisa kedepan arah pintu dan ngintip."Ah!! Senior?!!" Lisa sangat terkejut."Haahaha kebetulan banget kamu" Aldy berkata dengan tangan dimulut menahan ketawa."Kok senior bisa kesini? Bukan kamu yang nyuruh dia kesini kan?" tanya Lisa dengan muka panik."Gimana? Kaget kan ? Dia sendiri yang datang kok, dia tinggal di sebrangku di depan tangga itu persis rumah dia" jelas Aldy."Aduhh kalau ketahuan aku lagi dirumahmu, aku ngomong apa nih?" tanya lisa kebingungan."Ngumpet dulu sana masuk kedalam kamarku" usul Aldy dan menunjuk arah kamarnya."Ah! Ide bagus sekali! Makasih" sahut Lisa yang buru-buru menuju kamar.Klikk..
"Lisa!! Kamu kenapa kamu disini?" tanya cowok yang baru masuk rumah itu.Selesai sudah! Jomblo abadi!Dia pasti benci aku! Ini salah paham!Selamat tinggal dunia! Mati aku!Skenario di otak Lisa1. Gali lubang terus masuk ke lubang itu.2. Ngumpet, masuk kesarung.3. Gantung diri."Kalo udah gugup langsung bengong, kamu ngga berubah ya dari dulu seperti itu" ujar Galih memcah keheningan saat itu."Aku baru saja sampai sini kok cuma pengen minta... Bantuan dia" fast respon LisaUpss!'Sial... aku masih pakai sandal rumah lagi..." gumam dalam hati yang tak sengaja melihat dirinya masih pakai sandal rumah."Ketahuan bohong deh..." bisik lirih."Iya, dia tadi sampai disini langsung ke kamar mandi" ujar Aldy santai sambungnya lagi "Adik kelasmu yang ini emang buat ngeselin setengah mati ya"
"Maaf maaf! lisa!" sapa gadis itu dan meminta maaf karena tidak sengaja menyenggol mengakibatkan kue yamg Lisa bawa jatuh berantakan."Maaf ya Lisa, aku sudah janji sama senior untuk ke tempat dia duluan, bantu bantu persiapan pesta ulang tahun dia, dan aku sedang buru buru malahan nabrak kamu... " gadis itu menjelaskan dengan panjang lebar."Maaf banget ya! Sini aku bantuin" imbuh gadis itu merasa bersalah sudah berulang ulang dia meminta maaf.Ternyata gadis itu Maya temen satu kelas Lisa yang jadi anggota osis.Maya menangis sambil ambil mengambil roti yang sudah berantakan dijalan karena tadi jatuh "Lisa maaf banget ya... Ini pasti hadiah kamu untuk senior kan, aku... aku beneran ngga sengaja tadi nyenggol" Maya masih mengabil kue yang berserakan di jalan dengan keadaan yang masih menangis."Udah ngga usah nangis, ngga apa-apa kok nanti tinggal aku beli lagi" ujar Lisa dengan wajah tersenyum dipaksakan.
"Hey cantik! Boleh minta tolong pinjem hp kamu sebentar ngga" sapa pria itu dari arah belakang perempuan yang sedang berkerumun menikmati pesta ulang tahun."Terima kasih atas pujiannya, tapi... " belum selesai perkataan perempuan itu, setelah menengok kebelakang perempuan itu melongo dan tidak berkedip sedikitpun melihat siapa yang mau meminjam hpnya.Dan perempuan yang lain pun sama melongo melihat pria ganteng dan keren sedang tersenyum lebar yang membuat hati perempuan meleleh.Serentak semua perempuan yang berkerumun itu pun menyerahkan hpnya sendiri-sendiri kepada pria itu."Terima kasih untuk semuanya, sebelumnya loh sudah dipinjemin hpnya ini" kata pria itu dengan menerima hp dari salah satu perempuan.Pria itu Aldy yang lagi meminjam hp seseorang untuk menghubungi Lisa.__TUTT____TUTT____TUTT__"Halo maaf ini siapa ya?" terdengar suara lemas keluar dari