"Lisa ini beneran kamu bisa memerankan tokoh seperti itu? Ngga ada masalah?" tanya Miya penuh keraguan akan sahabatnya.
"ngga masalah gimana? Bagi aku masalah banget lah, apa kamu punya saran atau solusi. Bantu aku pliss, tentang aku yang akan menjadi pemain pengganti ini sudah disetujui kepala umum jadi ngga bisa diganti lagi" rengek Lisa meminta solusi sama sahabatnya.
Lanjut Miya menambah catatan untuk Lisa tokoh yang diperankannya tidak banyak bicara, pandangan matanya tajam, dekat dengan tajam, dekat dengan layar panggung, dan kali ini berbeda dari tahun sebelumnya. Panggung pentas drama kali ini sangatlah begitu megah, soalnya ada perwakilan dari wali kota, anak sekolah lain juga datang melihat pertunjukan.
"Emang benar ngga bisa ganti orang?" tanya Miya yang ragu Lisa bisa memerankan drama ini.
Hufft..
-- Flashback saat bertemu kepala umum pentas drama festival kesenian --
"Waktu bapak tahu kamu yang menj
"Mana.. mana ada yang cantik sih, biasa saja OTL" jawab gugup Lisa mendengar beberpa kalimat pujian yang keluar dari mulut Maya. "Kenapa kamu masih disini, kan yang lain sudah keluar dari tadi untuk gladhi bersih" tanya Maya yang dari tadi menunggunya dari tadi diatas panggung drama festival yang megah. "Emmm gaun ini terlalu bagi aku! Ini beneran harus pakai gaun ini dipanggung nanti ? Belakang gaun ini juga bolong jadi punggungku terasa adem banget terkena ac !" jawab Lisa gugup seperti tidak nyaman memakai gaun yang sekarang dia pakai. ... Pffttt ... "Haaha aduh Lisa gemas banget sih aku sama kamu. Kostum kali ini dapat sponsor, semuanya pinjaman dari sponsor drama festival seni. Sebelumnya jarang ehh bahkan belum pernah kita pakai kostum yang secantik ini! Seharusnya kamu senang bisa seberuntung sekarang dong" ucap Maya menjelaskan yang sebenarnya. Lanjut Maya berkata "Oh iya, Aku yang dari tadi mencarimu ada sesuatu yang ingin a
Saat tangan kanan Lisa melayang hampir menampar muka seseorang itu, tangan kanannya langsung terhenti karena ada tangan yang memegang tangan kanannya itu. Kemudian sontak muncul dengan mengagetkan seketika wajah pria itu ternyata itu..... "Aku ini penyelamat hidupmu! Weton kamu jum'at kliwon ditambah lahir kamu dimalam satu suro ya. Bercandain dikit langsung marah, lihat wajahmu kalo marah seperti hantu gitu" ucap Aldy dengan sedikit bercanda. "Apa? Kamu tuh kayak hantu dimana mana selalu muncul secara tiba-tiba. Ngagetin tauk! Kalo aku jantungan gimana, aku kira tadi ada orang yang mau diculik! Ngga bisa apa panggil namaku dulu biar aku tau?!" Lisa merasa sangat kesal. Larutnya waktu perasaan jengkel Lisa pun menurun, dan sekarang dia malah merasa bingung entah bagaimana caranya secara tiba-tiba ada ditempat backstage, sedangkan orang biasa tidak akan bisa asal masuk backstage. Aldy datang karena sengaja dia tahu dan y
Tak lama juga Lisa berbalik wajahnya menatap ke arah Aldy tetapi kali ini tampak terpampang senyum Lisa terukir dari bibirnya. "Baiklah terima kasih aku sudah dibantu lagi, aku juga berhutang sama kamu kali ini" kata Lisa yang berjalan ke panggung drama festival keluar dari fitting room yang hanya terbatas tirai. "Hal kecil sepele seperti ini, mungkin ngga ada artinya buatmu" ucap lirih Aldy yang masih menatap Lisa yang sudah tertutup tirai. ~ Panggung Drama Festival Seni ~ Tatapan yang tajam seseorang menyambut Lisa diatas panggung, dengan jarak yang tidak terlalu jauh Lisa pun sangat mengenal siapa orang tersebut. Karena orang itu, orang yang dia suka ya Galih kakak kelasnya. "Lisa?! Benarkah itu kamu aku ngga salah lihat?" Galih tercengang hampir tidak percaya melihat orang yang dihadapannya itu Lisa. "Iya kak, aku ikut kontes drama festival" jawab Lisa merasa sedikit canggung. "Lis gaun yang kamu
Aldy yang disana merasa seperti pengganggu bagi mereka berdua kemudian pergi meninggalkan fitting room tanpa sepatah kata pun. 'Maaf mengganggu kalian aku tau situasi kok, kalian lanjutkan saja emm..' berjalan menundukkan kepala merasakan kekecewaan amat besar. Lirikk --- Tak lama "Tunggu itu semua, sebenarnya... " cegah Lisa baru mau memberi penjelasan tetapi terpotong dengan... "Cepat! Cepat! Semua pemain drama berkumpul kesini, bersiap dulu sebelum naik ke panggung setelah ini. Tokoh utama dan tokoh kakaknya dimana?" kepala umum drama festival berusaha mempersiapkan semuanya sebelum naik ke panggung. "Hadir!" Mengacungkan tangan bertanda bahwa dia ada ditempat yang tidak jauh. Kakak tokoh utama yang diperankan oleh Lisa. Sedangkan Galih memerankan sebagai tokoh utama dari drama festival seni. 'Kenapa rasanya seperti ini, sedikit awkward gara-gara moment tadi ada si cowok bresek nyebelin it
'Astaga si bodoh ini, kenapa tiang listrik sebesar itu masih aja dia tabrak. Apa matanya tertinggal dirumah' ucap dalam hati Miya heran dengan tingkah laku sahabatnya hari ini. Kemudian dia berlari untuk menghampiri Lisa, langsung dia bertanya "Kamu ini kenapa... Masih pagi sudah aneh begini, kayak orang bego tau" omel Miya sama sahabatnya. Pikiran belum berubah walaupun sudah nabrak tiang listrik, tetapi otaknya masih kepikiran perkataan Galih kemarin, bengon... Kepala benjol..."Selamat Pagi Miya --" sapa Lisa sekenanya. "Eh! Eh! Kamu sudah lihat berita harian sekolah diwebsite sekolah kita kemarin belum?" semangat Miya menggebu gebu saat memberitahu Lisa. "Belum tau tuh, emang ada hal apa. Palingan seperti biasa. Ngga ada hubungannya denganku" Lisa belum tahu tetapi sudah menebak. "Sini mendekat, dan lihat baik ini ya" Miya menarik tangan Lisa untuk mendekat dan menunjukkan hpnya. "Haaaha
Sebenarnya Miya sudah tau dari tadi komentar netizen tentang perihal hubungan antara Lisa dengan Aldy tetapi menunggu waktu yang tepat. Meskipun Aldy sangat populer baik kalangan murid atau guru satu sekolahan, namun dia jenis orang yang tidaklah mudah untuk dekat denganya. Tetapi yang membuat aneh, curiga, bertanya tanya semua orang itu kenapa Lisa kok bisa dekat dengannya akhir-akhir ini. Kalo bukan karena ada hubungan mereka berdua lantas simbiosis mutualisme apa yang menguntungkan bagi mereka masing-masing? Begitulah pikiran semua orang yang menerka nerka jawaban. "Ngga mudah dekat dengannya? Emmm... Apa mungkin karena dia suka iseng sama orang lain dan memiliki kepribadian yang buruk ?" jawab Lisa ber ucap dengan polosnya. "....jangan bilang begitu, kalau kamu bilang begitu. Kalo ada yang dengar dari fansnya dia, nanti bakal banyak orang yang ngga suka sama kamu. Dia kan cowok sangat populer diswkolahan kita" nesehat Miya kepada sahabat
-- Gedung sekolah SMA Negeri 1.... -- Bangunan yang berdiri gagah nan megah, salah satu SMA Negeri yang ter favorite se daerah setempat, meluluskan banyak orang yang berkompeten dan telah memasukkan banyak siswa siswinya ke universitas atau perguruan tinggi ternama di Indonesia. Hari ini masih hari bebas setelah melasanakan Ulangan Tengah Semester dan masih ada kegiatan lomba yang beberapa diantaranya masuk babak final. Lisa melangkah menuju ke lobby utama sekolah sendiri, terpisah dengan Miya karena masih ada lomba yang dia ikuti dwngan teman satu kelas sedangkan Lisa mau melihat hasil lukisannya dimading sekolah.Setelah sampai didepan mading banyak lukisan-lukisan yang sangat indah nan cantik dia lihat, selangkah demi selangkah dia melihat lukisan beserta nama penulisnya dibawah pojok kiri lukisan itu. Lisa mencari sembari melihat bakat-bakat lukisan orang lain yang tertempel dimading. "Itu lukisan kamu kan? Kamu ta
Buugg!! Tanpa ucapan atau sapa dari belakang Lisa berdiri, bahunya ada yang menampol agak keras membuat dia kaget bukan main. Tidak ada rasa salah sekaligus orang itu berkata dengan santainya "Wow! Wow! Sekarang kalian berdua jadi bahan berita terhangat ya, trending topik satu sekolahan membicarakan kalian berdua. Dulu waktu itu aku tanya langsung sama kalian berdua, satu orang diantara kalian tidak ada yang mengaku! Dan sekarang beneran apa yang aku duga selama ini, kalian berdua itu ternyata pacaran ya. Kalo ceritanya gini aku ngga bakal kena marah lagi sama Aldy heehe" ucap seseorang itu yang belum jelas, tapi dari omongan, ketawanya Lisa sangat tau jelas orang itu..... Ternyata Pria itu Budi -- Entah kenapa semenjak dia kenal Budi selalu saja di manapun dia berada selalu ketemu sosok orang tidak jelas itu, menurutnya ketemu orang ngga jelas seperti budi sama hal yang apes baginya entah kenapa dia merasa sampai begitu mungkin sama kata-kata nya