Share

Chapter 47 — APA YANG KAU LAKUKAN PADA ADIKKU?!

"Astaga, aku mudah sekali menangis." Aquila berujar sembari menyeka air matanya. 

Tuan Alucio— Aquila baru ingat Tuan Alucio pernah meminta untuk dipanggil dengan nama depannya, Revel— lelaki yang baru menolongnya itu menyampirkan sebuah mantel ke pundak Aquila. 

"Jangan dipikirkan." Itu kalimat pertama Revel setelah terjadi kesunyian selama beberapa saat.

Aquila mendongak, ia juga tidak mau memikirkannya, tapi apa yang dilihatnya barusan terus saja terngiang-ngiang di otaknya. 

Dua orang itu. Kenapa mereka melampiaskan nafsunya di balkon yang notabenenya adalah tempat umum? 

Tidak bisakah mereka melakukannya di tempat yang lebih menjamin privasi, seperti kamar? Memangnya Zero tidak punya uang untuk membawa Zeline ke kamar? 

"Astaga," Aquila bergumam, memijat pelipisnya. 

Aquila memang sebelumnya meminta Zero untuk bersenang-senang dengan Zeline— namun bukan hal seperti itu yang ia maksud. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status