Share

Chapter 48 — Aku Akan Membunuh Aquila

Seumur hidup, Aquila tak pernah menyangka akan berada di posisi ini. 

Atmosfer terasa begitu berat, sedari tadi Aquila menahan napasnya. 

Suasana ini ... Terasa begitu tak mengenakkan. 

Saat ini, kedua orang itu— Revel dan Alaster tengah berdiri berhadap-hadapan. Alaster memberi tatapan menusuk, ia menggeram, aura kekesalan jelas terlihat dari tatapan Alaster. Seolah, cowok itu dapat kapan saja menghantam pria di depannya ini. 

Sedangkan Revel, ia terlihat lebih tenang, ekspresi wajahnya datar, seakan tak ada Alaster di depannya— justru ekspresi itu yang sukses membuat kekesalan Alaster bertambah. 

Tangan Alaster bergerak, mencengkeram bahu Revel kuat-kuat. Ia memicing tajam. "Apa yang hendak kau lakukan pada adikku?!" 

Revel menghela napasnya, ia memutar bola mata. "Aku tidak melakukan apa-apa." Jawabnya malas. 

"BOHONG!" Alaster menyentak, "KAU HENDAK MENCIUMNYA, KAN?!" ia menuding. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status